Manurut Imam Al-Qusyairi, salah satu makna takwa yang terkandung pada ayat di atas adalah takwa dalam konteks menghadirkan semangat baru, yakni mempersiapkan diri untuk menambah ketaatan, dengan memperhatikan segala aktivitas yang akan dipertanggungjawabkannya di akhirat.
Dengan demikian maka hadirnya tahun baru 2024 harus mampu menumbuhkembangkan semangat baru dalam memperbaiki ibadah kita kepada Allah SWT. Segala bentuk perbuatan yang kurang baik, sudah saatnya kita harus perbaiki dan sempurnakan.
Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Terkadang perjalanan itu menyenangkan, namun terkadang pula menyedihkan. Ada juga perjalanan yang terasa amat panjang, namun ada juga perjalanan yang terasa amat singkat. Perhatikan sabda Baginda Rasulullah SAW yang artinya:
“Setiap hari, semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar dengan mempertaruhkan dirinya. Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya.” (HR. Imam Muslim).
Demikian pula dengan pergantian tahun dari 2023 ke 2024, adalah menjadi bukti bahwa hidup ini terus berjalan. Satu hal yang tidak boleh kita tinggalkan adalah kapan pun dan dimana pun kita tetap harus terus menjaga ibadah kita.
Allah SWT mengingatkan kita agar senantiasa beribadah sampai dengan ajal datang menjemput kita. Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu sesuatu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr [15]: 99).
Pergantian tahun dari 2023 ke 2024 adalah menjadi bukti bahwa hidup ini terus berjalan. (Foto : Ist)
Editor : Syahrir Rasyid