JAKARTA, iNewsSerpong.id - PT Astra International Tbk (ASII) berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp33,8 triliun pada 2023, mengalami peningkatan sebesar 17% dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan, "Grup mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2023, didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen," ungkapnya.
Grup tetap menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua.
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada 2023 mencapai Rp316,6 triliun, naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan sepeda motor meningkat 22% dengan pangsa pasar yang lebih tinggi.
Nilai aset bersih per saham pada akhir tahun 2023 mencapai Rp4.907, meningkat 3% dari posisi tahun sebelumnya. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, turun menjadi Rp29 miliar pada akhir tahun 2023 dari Rp35,1 triliun pada akhir tahun 2022.
Belanja modal dan investasi konsolidasian Grup pada tahun 2023 naik dua kali lipat menjadi Rp45,9 triliun, terutama disebabkan oleh investasi PT United Tractors Tbk (UT) di sektor nikel dan energi terbarukan sebagai bagian dari rencana transisinya.
Djony Bunarto Tjondro menyatakan, "Kami mengantisipasi terjadinya penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024. Namun demikian, kami yakin bahwa Grup berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangkapanjang, melalui penguatan bisnis inti kami serta investasi baru yang mendukung prioritas strategis kami."
Utang bersih anak perusahaan Grup di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp52,2 triliun pada akhir tahun 2023 dari Rp44,5 triliun padaakhir 2022, sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sepeda motor.
Rencananya, dividen final sebesar Rp421 per saham akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada April 2024.
Dividen final tersebut, bersama dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham yang dibagikan pada Oktober 2023, akan menjadikan total dividen yang diusulkan untuk tahun 2023 menjadi Rp519 per saham, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 62%. Rasio ini lebih tinggi dari rata-rata rasio pembayaran dividen historis Perseroan. (*)
Editor : Syahrir Rasyid