Contoh implementasi dari hadits di atas di antaranya adalah jika kita menjadi seorang pemimpin, maka dengan kepemimpinan itu kita dapat melakukan ‘amar ma’ruf nahyi munkar, membuat kebijakan yang pro rakyat, dan mendahulukan kepentingan publik.
Contoh lainnya adalah jika kita mempunyai ilmu, maka dengan ilmu itulah kita dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi orang lain. Jika kita memiliki harta, maka dengan harta itulah kita dapat membantu orang lain yang kekurangan. Dan, masih banyak lagi contoh lainnya.
Orang yang Baik Terhadap Sahabat dan Tetangganya
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak mungkin dapat hidup sendirian. Sebagai makhluk sosial, maka selain berinteraksi dengan keluarga, dipastikan kita juga akan berinteraksi dengan para sahabat di tempat kerja misalnya, dan juga tetangga di tempat kita tinggal.
Indahnya Islam, interaksi kita dengan para sahabat dan tetangga ternyata juga memberikan peluang bagi kita untuk menjadi orang yang terbaik. Berbuat baik kepada para sahabat dan juga tetangga ternyata dapat menjadikan kita sebagai orang yang terbaik.
Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap sahabatnya. Sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya.” (HR. Bukhari).
Orang yang Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an
Inilah salah satu keistimewaan Al-Qur’an. Bagi siapa saja yang mau berinteraksi dengan Al-Qur’an maka dia akan menjadi orang yang terbaik di hadapan Allah SWT. Orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an dikategorikan sebagai orang yang terbaik oleh Baginda Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Tentu hadits tersebut jangan hanya dimaknai cukup dengan belajar dan mengajarkan Al-Qur’an kemudian kita akan menjadi orang yang terbaik. Jangan lupa bahwa setelah kita belajar, kita dituntut untuk mengimani dan mengamalkannya sebelum mengajarkan atau mendakwahkannya.
Indahnya Islam, interaksi kita dengan para sahabat dan tetangga ternyata juga memberikan peluang bagi kita untuk menjadi orang yang terbaik. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid