Keutamaan lain dari bekerja bagi seorang muslim adalah mendapatkan cinta Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya yang artinya: “Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.” (HR. At-Thabrani).
Selain meraih cinta Allah, bekerja ternyata mampu menghindarkan seseorang dari azab neraka. Saad bin Muadz Al-Anshari berkisah bahwa ketika Nabi Muhammad SAW baru kembali dari perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari.
Baginda Rasulullah SAW bertanya: “Kenapa tanganmu?” Saad menjawab: “Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku.” Kemudian Baginda Rasulullah SAW mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata: “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka.” (HR. At-Thabrani).
Syarat Mendapatkan Keutamaan dengan Bekerja
Tidak semua pekerjaan akan memperoleh keutamaan. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar mendapatkan berbagai keutamaan dengan bekerja. Yang pertama adalah bekerja harus ikhlas, yakni diniatkan untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Syarat yang kedua, bekerja harus dilakukan dengan cara itqan atau profesional tidak asal-asalan dalam bekerja. Yang ketiga adalah harus dilakukan dengan berintegritas yakni jujur dan amanah dalam bekerja. Selanjutnya, di dalam bekerja harus menjaga etika sesuai dengan etika Islam.
Berikutnya terkait dengan jenis pekerjaannya. Pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan syariah Islamiyah, yakni pekerjaan yang halal, tidak mengandung unsur haram. Pekerjaannya harus terhindar dari syubhat, keraguan, serta tidak abu-abu antara halal dan haram.
Syarat yang terakhir adalah tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dalam bekerja. Kita tidak boleh bekerja yang di dalam pelaksanaannya justru menimbulkan pertengkaran atau permusuhan akibat pekerjaan maupun transaksi yang dilakukan.
Ayo kita bekerja dengan penuh semangat dan menjaga syarat-syaratnya agar kita dapat meraih keutamaan dengan bekerja. Rezeki yang diperoleh adalah rezeki yang halal dan baik, berkah di dunia dan membawa kebahagiaan hingga ke negeri akhirat. (*)
Pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan syariah Islamiyah, yakni pekerjaan yang halal, tidak mengandung unsur haram. (Foto: Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid