get app
inews
Aa Text
Read Next : Agung Sedayu Respons Positif Rencana Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan

Orang-orang Kaya Mulai Memburu Properti, Sejumlah Kebijakan Pemerintah Jadi Nafas Baru

Kamis, 03 Maret 2022 | 10:21 WIB
header img
Pencarian untuk properti harga di atas Rp1 miliar naik signifikan. (Foto/Ilustrasi : Ist)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Berbagai stimulus pemerintah mampu membuat konsumen lebih percaya diri mengambil keputusan untuk membeli properti. Data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2022 menunjukkan adanya kenaikan.  

"Sesuai siklus tahunan pula, Rumah.com memperkirakan bahwa tren harga, suplai, maupun permintaan akan kembali meningkat memasuki 2022. Namun semuanya bergantung pada kesigapan pemerintah mengantisipasi munculnya varian Omicron," jelas Marine Novita, Country Manager Rumah.com, belum lama ini.

Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2022, indeks harga properti di Indonesia stabil setelah tumbuh signifikan pada Q2 2021 sebesar 2,29% (Q to Q) dan Q3 2021 sebesar 1,79% (Q to Q). Situasi ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan harga rumah tapak dan apartemen pada Q4 2021. Sementara itu, indeks suplai properti turun sebesar 2,15% secara kuartalan.

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 700.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Marine menuturkan bahwa data lain yang bisa membuat industri properti lebih optimistis di 2022 adalah permintaan properti yang didominasi oleh kelas menengah atas. Ini artinya, semakin banyak orang yang lebih berani untuk mengeluarkan uangnya untuk aset-aset besar seperti properti.

"Data pencarian properti di Rumah.com menunjukkan sebanyak 52% pencarian properti hunian merupakan pencarian dengan harga di atas Rp1 miliar. Kepercayaan diri pada pasar menengah ke atas menjadi indikasi makin pulihnya situasi pasar properti nasional dan ekonomi nasional pada umumnya," jelas Marine.

Optimisme industri properti juga didorong dengan adanya perpanjangan berbagai stimulus pemerintah. Perpanjangan pemberlakuan stimulus PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) hingga akhir September 2022 dan perpanjangan kebijakan uang muka alias down payment (DP) nol persen hingga akhir Desember 2022 memberikan harapan untuk penjualan properti di 2022. (*)

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut