Muadz bertanya: “Wahai Rasulullah! Tidak perlukah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?” Baginda Rasulullah menjawab: “Janganlah kau sampaikan kabar gembira ini kepada mereka sehingga mereka akan bersikap menyandarkan diri (kepada hal ini dan tidak beramal shalih).”
Hadist di atas diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Abu Awanah, Ath-Thabrani, Abu Dawud ath-Thayalisi, dan masih banyak perawi lainnya. Namun dalam riwayat Al-Bukhari ada tambahan: “Lalu di akhir hayatnya, Muadz mengabarkan hadits ini (kepada manusia) karena takut dosa (menyembunyikan) ilmu.”
Ketika seorang muslim melakukan kemusyrikan, maka sejatinya dia telah menghancurkan bangunan ibadahnya. Merugilah dia dan apabila dia tidak bertaubat hingga ajal menjemputnya, dipastikan dia akan ditempatkan di neraka Jahanam kekal selama-lamanya. Na’udzubillah.
Perhatikan firman Allah yang artinya: “Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahatnya makhluk.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 6).
Musyrik adalah dosa yang sangat besar, bahkan termasuk dosa besar yang paling besar dosanya. Maka, sungguh sangat mengerikan akibat dari kemusyrikan yang dilakukan seseorang terhadap Allah Ta’ala. Dosanya pun tidak terampuni. Perhatikan firman Allah Ta’ala berikut ini.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 48).
Di sinilah letak perlunya ilmu terkait dengan fondasi utama seorang muslim dalam beribadah kepada Allah, yakni tauhid. Hancurlah bangunan ibadah seorang muslim ketika ibadahnya tersebut bercampur dengan syirik. Bukan pahala yang dia dapatkan, melainkan dosa yang dia raih.
Dengan tauhid yang kokoh maka seorang muslim akan selamat dari bahayanya syirik. Dengan tauhid pula, bangunan ibadah seorang muslim akan menjadi kuat dan indah. Hadiah berupa jaminan surga yang menjadi haknya pun, pasti diberikan oleh Allah Sang Pemilik Surga. (*)
Hancurlah bangunan ibadah seorang muslim ketika ibadahnya tersebut bercampur dengan syirik. (Foto: Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid