TANGERANG, iNewsSerpong - Dalam lima tahun mendatang, diprediksi kaum milenial menjadi pangsa terbesar dalam sektor properti. Masalahnya, generasi milenial kerap kali dianggap lebih sulit mendapatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan, dibanding generasi yang lebih tua, yakni Generasi X atau Baby Boomers.
Menjawab keraguan tersebut, Executive Vice President of Consumer Loan Division BCA Felicia M Simon mengatakan, milenial bisa untuk mengajukan KPR dengan beberapa tips penting yang harus dipertimbangkan secara matang.
"Pertama, lokasi rumah yang menjadi salah satu faktor penting dalam pembelian rumah. Meski demikian pilihan lokasi ini juga bisa berdasarkan preferensi masing-masing pembeli," ujar Feli dalam Exclusive Interview BCA Expoversary 2022, Kamis (10/3/2022).
Menurut Feli, ada pembeli yang ingin punya rumah dekat kantor, namun ada juga yang ingin tinggal di dekat orang tua.Hal tersebut merupakan pilihan masing-masing orang dan pemilihan lokasi calon hunian harus dipertimbangkan baik-baik.
Kedua, kredibilitas developer yang berarti calon pembeli harus memastikan kredibilitas atau reputasi kreditor tersebut. Kredibilitas developer bisa dilihat dari pembangunan klaster tepat waktu, serah terima sesuai dengan perjanjian awal hingga tersedianya fasilitas sesuai iklan.
“Itu harus diperhatikan apakah janji-janji itu terpenuhi atau engga. Termasuk infrastrukturnya. Jadi mau bikin jalan selebar apa, mau dibangun misal ada fasilitas kolam renang apakah itu dipenuhi atau enggak,” jelasnya.
Ketiga, masih berhubungan developer, calon pembeli juga harus memastikan surat atau sertifikat rumah bakal diserahkan tepat waktu. Feli membeberkan kebanyakan developer melakukan tindakan paralel membangun klaster hunian sembari mengurus sertifikatnya.
Feli menambahkan, untuk developer kecil yang jumlah proyeknya tidak terlalu banyak, seharusnya sertifikat rumah bisa selesai dalam hitungan bulan. Sementara untuk developer besar dengan ribuan proyek, maka penyelesaian sertifikat akan membutuhkan waktu lebih panjang.
Keempat, desain rumah yang di era pandemi Covid-19, masyarakat diminta untuk lebih banyak diam di rumah. Untuk itu desain sangat menentukan kenyamanan penghuni di dalam rumah tersebut.
Menurut Feli rumah akan lebih nyaman dengan sirkulasi udara yang bagus ditambah ruang yang nyaman untuk WFH.
Kelima, perkembangan harga yang menurut Feli, rumah merupakan instrumen investasi. Untuk itu sangat penting memilih rumah di kawasan yang memiliki pertumbuhan harga. Sehingga suatu saat rumah itu dijual kembali maka ada potensi penghuni akan meraup cuan.
“Perkembangan harga jadi satu pemikiran pada saat kita mau beli. Jangan sampe pas kita mau jual harganya malah jatuh,” ucapnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid