"Potensi kelongsoran tanah bisa terjadi dari sepanjang undakan yang ada di lokasi, artinya dari ujung ke ujung. Mestinya undakan itu dibangun sepanjang adanya pagar pembatas," tambahnya.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel membenarkan, Taman Jaletreng 2 itu sudah selesai dan masih dalam masa pemeliharaan. Peresmiannya menunggu kebijakan dari pimpinan.
"Fasilitas dan pekerjaan sudah selesai semua, tinggal menunggu dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pohon-pohonnya," terang Humas Dinas PU Kota Tangsel Fauzi Kemal.
Kemal menjelaskan, sisi tebing tanpa turap di lokasi itu memang dibiarkan sementara waktu menunggu pihak DLH menanami rumput dan pepohonan. Dia menyebut, bahwa longsor tak akan terjadi bila DLH segera menanami pepohonan.
Taman Jaletreng 2 itu sudah selesai dan masih dalam masa pemeliharaan. (Foto : MPI/Hambali)
"Memang sepeti itu. Kalau yang itu dibiarin seperti itu, biar padat sebenarnya. Karena itu kan nanti ditanamin kayak rumput-rumput begitu sama DLH. Maka nya nunggu pohonnya dari DLH biar nggak longsor," tuturnya.
Dari data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangsel diketahui, jika pengerjaan Taman Jaletreng 2 menggunakan dana APBD tahun 2021. Nilai pagu nya mencapai Rp12,4 miliar. (*)
Editor : Syahrir Rasyid