get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : We Are The Champions

HIKMAH JUMAT : Semua Pasti Berakhir

Jum'at, 12 September 2025 | 05:45 WIB
header img
Harta, jabatan, kekuasaan, dan popularitas sering dianggap sebagai simbol kebahagiaan. (Foto: Ist)

Hadits ini menunjukkan bahwa harta tidaklah abadi. Apa pun yang kita kumpulkan, pada akhirnya akan habis atau ditinggalkan saat kematian menjemput. Yang benar-benar kekal hanyalah harta yang dibelanjakan di jalan Allah dan amal shalih lainnya yang kita lakukan.

Agar kita tidak terjebak oleh indahnya pesona dunia, maka hendaknya kita senantiasa mengingat kematian. Setiap manusia, tanpa memandang status, usia, ataupun kekuasaan, pasti akan menghadapi kematian, dan tidak ada yang dapat menghindar darinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan: “Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran [3]: 185)

Kematian adalah bukti nyata bahwa tidak ada sesuatu pun yang abadi di dunia ini. Sehebat apa pun manusia, sehebat apa pun peradaban, semuanya akan hancur. Tak kan bisa kita lari menghindar dari ajal, dan tak kan bisa kita sembunyi dari kematian.

Itulah tanda kefanaan dunia ini. Karena dunia ini fana, maka kehidupan abadi hanya ada di akhirat. Oleh karenanya, tujuan utama manusia diciptakan adalah untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan membawa amal. Baginda Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau. Dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu khalifah di dalamnya, lalu Dia akan melihat bagaimana kamu berbuat. Maka berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita.” (HR. Muslim)

Dunia memang indah, tetapi jangan sampai keindahannya melalaikan kita dari akhirat yang kekal. Kehidupan dunia bagaikan sebuah ujian; siapa yang mampu mengelolanya dengan baik, maka ia akan memperoleh kebahagiaan abadi.

Sejarah telah membuktikan bahwa kerajaan yang besar, tokoh yang berkuasa, atau harta melimpah, semuanya hilang. Firaun yang dahulu angkuh, akhirnya binasa. Qarun dengan harta melimpah, akhirnya ditenggelamkan. Semuanya berakhir dan tak ada yang abadi hingga kini.


Kesadaran akan kefanaan hidup merupakan kunci agar manusia tidak terjebak dalam tipu daya dunia. (Foto: Ist)
 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut