Mungkin ada sebagian orang yang berpendapat, yang dimaksud crazy rich kan orang yang kekayaannya terlihat alias bergelimangan harta. Bukan seperti hadits Nabi itu. Jika itu menjadi ukurannya, berhati-hatilah jangan sampai kita terjebak oleh ukuran-ukuran Iblis.
Mungkin ada lagi yang berpendapat, jika seperti itu kriterianya, maka kita tidak perlu bekerja keras, diam dan perbanyak shalat saja di masjid. Pendapat ini juga keliru. Perhatikan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat At-Taubah [9]: 105:
Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang maha mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Berdasarkan ayat di atas, maka jelaslah bahwa setiap ummat Islam diperintahkan untuk bekerja. Bekerjalah sesuai dengan keadaan dan kemampuan masing-masing.
Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar [39]: 39:
Katkanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahuinya.”
Selain bekerja secara lahiriah, Islam juga mengajarkan banyak contoh amal shalih yang dapat dilakukan untuk memperlancar datangnya rizki dari Allah SWT. Salah satunya adalah dengan memperbanyak istighfar.
Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud sebagai berikut:
“Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah SWT menjadikan setiap kesedihannya kelapangan, dan menjadikan setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)
Kunci terakhir agar kita menjadi orang yang super kaya adalah senantiasa rela dengan pembagian rizki dari Allah SWT. Bekerja sudah, berdo’a sudah, shalat dan istigfar pun sudah, maka saatnya hati kita ikhlas terhadap ketetapan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Relalah dengan pembagian rizki Allah kepadamu, niscaya kamu jadi orang yang paling kaya.” (HR. Ahmad).
Wallahu a’lam bish-shawab. (*)
Editor : Syahrir Rasyid