Karena hal itulah, Ganjar mengidolakan cucu dari pendiri organisasi Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'Ari ini. "Beliau itu membikin saya sebagai anak muda senang, karena memberikan ruang demokrasi ya. Dan semua masalah itu ditanggapi dengan enteng, padahal itu serius sekali makna-makna di dalamnya," ungkap Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar menyebutkan, organisasi NU yang didirikan pada 31 Januari 1926 silam, tak perlu diragukan lagi sejarah dan sumbangsih yang diberikan untuk kehidupan beragama di Indonesia.
"Apalagi kalau itu (NU). Sejarahnya siapa yang bisa meragukan? Organisasi yang sangat besar dan bagaimana kemudian berkontribusi pada bangsa dan negara melalui pesantren itu kan luar biasa," tandas Ganjar. (*)
Editor : Syahrir Rasyid