Namun, sekali lagi rintangan menghampiri. Harga ABD terlalu tinggi untuk ia beli. Sebab, sebagai driver ojol di Bandung, Asep hanya mampu mengumpulkan pundi-pundi untuk kehidupan sehari-hari.
"Di situ dianjurkan ada beberapa model dan dilihat untuk harganya lumayan. Dan bisa dibilang buat saya itu belum mampu untuk membelinya," ucapnya. Asep pun pulang ke rumahnya. Ia berdiskusi istri dan keluarganya terkait pembelian alat bantu dengar untuk Nazril, putra sulungnya.
Satu pekan pun berlalu. Saat, fokus mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk membeli alat bantu dengar, ia mendapat telepon dari Kasoem Hearing Center. Ternyata, Nazriel terpilih mendapat alat bantu dengar gratis.
Berita tersebut, bak gayung bersambut. Tangis bahagia Asep dan keluarganya pecah. Ia bersyukur anaknya mendapat alat bantu dengar yang harganya tidak murah. "Saya sangat berterima kasih dan saya tidak bisa berkata apapun.
Dan memang sambil nangis, keluarga bersyukur. Alhamdulillah," kata dia. Menurutnya alat bantu dengar merupakan salah satu kado ulang tahun istimewa di hari ulang tahun putra sulungnya Nazriel, 1 April lalu.
Satu mimpi Asep untuk putranya di masa depan, setelah memakai alat bantu dengar. "Mudah-mudahan, anak saya bisa mendengar lagi dan bisa terobati," tuturnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid