Logo Network
Network

Mattompang Arajang, Sebuah Ritual Sakral Sucikan Benda Pusaka Kerajaan Bone

Abdoellah Nicolha
.
Minggu, 21 April 2024 | 09:31 WIB

Prosesi Mattompang Arajang kembali digelar sebagai rangkaian Peringatan Hari Jadi Bone ke-694 tahun di Halaman Rumah Jabatan Bupati Bone, Sabtu, (20/4/2024). (Foto: Abdoellah Nicolha/Ist).

WATAMPONE, iNewsSerpong.id - Perayaan Hari Jadi Bone ke-694 diwarnai prosesi Mattompang Arajang. Ritual suci ini berlangsung di halaman Rumah Jabatan Bupati Bone pada Sabtu, 20 April 2024.

Mattompang Arajang merupakan upacara adat yang sarat akan nilai keagamaan, bertujuan untuk menyucikan benda-benda pusaka Kerajaan Bone.

Istilah "Mattompang" berasal dari kata "Mappepaccing" yang berarti menyucikan, sedangkan "Arajang" merujuk pada benda-benda pusaka.

Biasanya, prosesi Mattompang melibatkan beberapa tahapan, seperti pengambilan air dari sumur-sumur tertentu untuk membersihkan benda pusaka, pengucapan doa permohonan izin oleh para bissu (pendeta adat), dan prosesi pencucian benda-benda pusaka yang dilakukan oleh pandai besi kerajaan sambil diiringi oleh tarian dan musik tradisional.

Ritual Mattompang Arajang tidak hanya memiliki nilai budaya yang tinggi, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk merawat serta mempertahankan sejarah dan identitas lokal Kabupaten Bone.

Acara tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Kapolda Sulsel Andi Rian R Djajadi, serta beberapa pejabat tinggi daerah lainnya.


Ritual Mattompang Arajang salah satu cara merawat serta mempertahankan sejarah dan identitas lokal Bone. Foto: Abdoellah Nicolha/Ist).
 

Pj Bupati Bone, Andi Islamuddin, menyatakan bahwa kehadiran Pj Gubernur menjadi suatu kontribusi yang bernilai serta membawa manfaat bagi Kabupaten Bone. Dia juga menekankan pentingnya memelihara rasa kebersamaan dan menjaga nilai-nilai luhur dalam perayaan Hari Jadi Bone.

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menegaskan bahwa kata "Bone" bukan hanya merujuk pada suatu tempat atau wilayah administratif, melainkan juga mencakup sistem hidup dan nilai-nilai yang tercermin dari identitas orang-orang Bone.

Dia mengajak untuk selalu menghargai dan menjaga nilai-nilai tersebut, serta menekankan pentingnya kepemimpinan yang berintegritas dan menjadi teladan bagi masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, di depan tamu-tamu dari berbagai kerajaan di Nusantara dan negara sahabat, Bahtiar Baharuddin juga menyampaikan pesan dalam Pappaseng, yang mengajarkan tentang pentingnya berbuat baik dan ikhlas kepada sesama manusia. (*)

 


Artikel ini telah tayang di sulsel.inews.id dengan judul " Mengenal Mattompang Arajang, Ritual Sakral Sucikan Benda Pusaka Kerajaan Bone ", Klik untuk baca: https://sulsel.inews.id/berita/mengenal-mattompang-arajang-ritual-sakral-sucikan-benda-pusaka-kerajaan-bone?_ga=2.254989512.1579118267.1705992746-851077438.1680332012.

Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News

Bagikan Artikel Ini