Sejarah Coca-Cola, dari Minuman Obat Jadi Produsen Minuman Terbesar di Dunia

Ikhsan Permana SP
Sejarah Coca-cola, dari minuman obat jadi produsen minuman terbesar di dunia. Foto: Reuters

Coca-Cola kemudian dijual pada 1919 seharga 25 juta dolar AS kepada sekelompok investor yang dipimpin oleh pengusaha Atlanta Ernest Woodruff. Anak laki-lakinya, Robert Winship Woodruff menjadi presiden dan ketua selama lebih dari tiga dekade (1923–1955).

Tahun-tahun pasca Perang Dunia II dilakukan diversifikasi dalam kemasan Coca-Cola dan pengembangan atau akuisisi produk baru. Merek dagang Coke pertama kali digunakan dalam periklanan pada 1941, dan didaftarkan pada 1945.

Pada 1946, perusahaan membeli hak untuk Fanta, minuman ringan yang sebelumnya dikembangkan di Jerman. Sementara itu, botol Coca-Cola berkontur, pertama kali diperkenalkan pada 1916 dan didaftarkan pada 1960.

Perusahaan juga memperkenalkan minuman lemon-lime Sprite pada 1961 dan cola diet pertamanya yang bebas gula pada 1963. Kemudian, dengan pembelian Minute Maid Corporation pada 1960, perusahaan memasuki pasar jus jeruk dan menambahkan merek Fresca pada 1966.

Pada 1982, perusahaan memperkenalkan minuman ringan bebas gula rendah kalori Diet Coke (awalnya bernama Diet Coca-Cola). Selanjutnya, perusahaan mengadopsi rasa baru Coca-Cola pada April 1985 menggunakan formula yang dikembangkan melalui uji rasa dalam upaya mengatasi penurunan pangsa pasar.

Coke baru tidak diterima dengan baik, dan karena kemarahan publik, Coca-Cola menghidupkan kembali rasa aslinya, yang kemudian dipasarkan sebagai Coca-Cola Classic.

Pasar baru terbuka untuk Coca-Cola di awal 1990-an, di mana perusahaan mulai menjual produk di Jerman Timur pada 1990 dan di India pada 1993. Pada 1992, perusahaan memperkenalkan botol pertamanya yang sebagian terbuat dari plastik daur ulang, sebuah inovasi besar dalam industri saat itu.

Coca+Cola menciptakan banyak minuman baru selama 1990-an, termasuk minuman buah anak-anak Qoo yang dipasarkan di Asia, minuman olahraga Powerade, dan air kemasan Dasani. Coca-Cola juga mengakuisisi root beer Barq di Amerika Serikat; Inca Kola di Peru; Maaza, Thums Up, dan Limca di India; dan minuman Cadbury Schweppes, yang dijual di lebih dari 120 negara di seluruh dunia.

Kemudian pada 2005, perusahaan memperkenalkan Coca-Cola Zero, minuman ringan tanpa kalori dengan rasa Coca-Cola biasa. Pada 2007, perusahaan mengakuisisi Energy Brands, Inc. Saat ini, dengan lebih dari 2.800 produk yang tersedia di lebih dari 200 negara, Coca-Cola adalah produsen dan distributor minuman terbesar di dunia. (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network