PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) Akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (Initial Public Offering).Foto :Ist
Adapun peluang tumbuhnya valuasi grup Telkom, terang Ririek, dinilai cukup besar mengingat kondisi EV/EBITDA di sejumlah negara-negara maju bisa mencapai 20x. Menurutnya, IPO Mitratel perlu bagi pengembangan bisnis Telkom kedepannya, selain karena Telkom adalah pengendali dari Mitratel. Seperti diketahui,
Mitratel bakal menggunakan dana IPO ini sebanyak 44 persen untuk belanja modal seperti penambahan penguatan, penambahan menara telekomunikasi, pembangunan menara baru dan penambahan site baru, serta ekspansi ke teknologi dan layanan yang berkaitan dengan bisnis penyewaan menara.
Sementara 56 persen lainnya bakal dieksekusi untuk belanja modal anorganik, seperti mengakuisisi menara telekomunikasi dari operator telekomunikasi dan akuisisi strategis produk, teknologi, dan layanan baru.
Adapun sisanya bakal digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan peningkatan sistem teknologi informasi serta penerapan program pengembangan. Saat ini, proses IPO Mitratel sedang menunggu diperolehnya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diperkirakan bakal selesai pada 12 November.
Artinya, penawaran umum akan dilaksanakan pada 16-18 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021.(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait