MELBOURNE, iNewsSerpong.id - Seorang wanita warga Australia menghabiskan uang AD10,4 juta atau lebih dari Rp103,8miliar. Padahal, uang itu insiden salah transfer oleh perusahaan cryptocurrency ke rekeningnya.
Wanita itu bernama Thevamanogari Manivel, penduduk Melbourne. Sedangkan perusahaan yang keliru transfer adalah Crypto.com—platform trading cryptocurrency yang berbasis di Singapura.
Anehnya, perusahaan itu baru menyadari kesalahan besar yang dibuatnya tujuh bulan kemudian. Setelah itu, mereka baru menggugat Manivel ke pengadilan.
Pengembalian Dana Manivel
Berdasarkan dokumen pengadilan, sebagaimana dikutip dari NZ Herald, Jumat (23/9/2022), kasus ini bermula ketika Manivel pada Mei tahun lalu seharusnya menerima pengembalian dana sebesar AD100 atau sekitar Rp991.723 dari pertukaran cryptocurrency Crypto.com.
Sebaliknya, platform itu salah mentransfer sebesar AD10.474.143 atau lebih dari Rp103,8 miliar kepada pelanggannya tersebut. Manivel kemudian menghadiahkan uang itu kepada enam orang lainnya, termasuk anggota keluarga seperti putri dan saudara perempuannya.
Selama audit rutin, Crypto.com menemukan kesalahan dan memulai proses hukum. Perusahaan itu berupaya menarik kembali uang yang sudah digunakan oleh ketujuh pengguna.
Bank yang digunakan Manivel, Commonwealth Bank, juga terdaftar sebagai tergugat tetapi belum jelas proses hukum yang diajukan terhadapnya.
"Luar biasa, penggugat diduga tidak menyadari kesalahan signifikan ini sampai sekitar tujuh bulan kemudian, pada akhir Desember 2021," kata HakimAgung Victoria, James Elliott.
Pada akhir Agustus lalu, pengadilan memutuskan mendukung Crypto.com dan memerintahkan semua uang ditambah bunga dibayar oleh para tergugat. Namun, belum ada tanggapan dari para tergugat.
Perintah pengadilan berarti bahwa saudara perempuan Manivel harus menjual rumah di Melbourne senilai AD1,35 juta yang dilaporkan telah dibayar seluruhnya melalui uang salah transfer tersebut.
Pengadilan mendengar kesaksian bahwa Manivel membeli rumah dengan empat kamar tidur, empat kamar mandi di Craigieburn sebagai "hadiah" untuk saudara perempuannya, Thilagavathy Gangadory.
Crypto.com, yang diperdagangkan sebagai Foris GFS Australia Pty Ltd di Australia, memulai perjuangan hukumnya pada awal Februari dan berhasil membekukan rekening Manivel.
Namun, pada saat itu, sebagian besar uang telah masuk ke Gangadory dan para tergugat lainnya. Hanya dua minggu setelah aset saudara perempuannya ditangguhkan, Gangadory menjadi pemilik yang terdaftar atas Properti Craigieburn pada 21 Februari.
Akibatnya, Crypto.com kemudian meminta agar rekening bank Gangadory juga dibekukan. Hakim memerintahkan agar properti itu dijual. "Ditetapkan bahwa Properti Craigieburn diperoleh dengan dana yang dapat dilacak ke Pembayaran yang salah dan tidak akan pernah berada di tangan Gangadory jika pembayaran yang salah tidak dilakukan," kata hakim Elliott saat dia menyampaikan penilaiannya.
"Jadi, Gangadory diperkaya secara tidak adil dengan menerima harga pembelian Properti Craigieburn dari pembayaran yang salah..." "Oleh karena itu, saya puas bahwa perintah yang berkaitan dengan penjualan Properti Craigieburn sudah sesuai," lanjut hakim.
Gangadory tidak hanya dipaksa untuk menjual rumah barunya yang mewah, tetapi dia juga harus membayar lebih banyak tagihan—bunga untuk waktu yang dia pegang pada dana tersebut setelah proses pengadilan dimulai.
"Ada perintah agar Gangadory membayar bunga kepada penggugat yang dihitung dari 1 Maret 2022 hingga tanggal putusan," bunyi dokumen pengadilan. "Menerapkan tingkat bunga menurut undang-undang yang harus dibayar pada utang penilaian, menjadi 10 persen, jumlahnya AD27.369,64."
Tidak ada perwakilan untuk Gangadory yang muncul di pengadilan. Perintah lain telah dibuat dalam kasus terpisah yang berkaitan dengan tujuh tergugat dan sisa uang yang dihabiskan. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 24 September 2022 - 00:46 WIB oleh Muhaimin dengan judul "Wanita Ini Habiskan Rp103,8 Miliar dari Uang Salah Transfer ke Rekeningnya".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait