Nikahi 12 Perempuan, Hasahya dari Uganda Miliki 102 Anak dan 568 Cucu

Muhaimin
Mzee Musa Hasahya (baju biru), pria yang menikahi selusin perempuan hingga menghasilkan 102 anak dan 568 cucu. (Foto : Ist)

BUTALEJA, iNewsSerpong.id - Menikahi sebanyak 12 wanita, seorang pria di Butaleja, Uganda, kini memiliki 102 anak dan 568 cucu. Pria itu bernama Mzee Musa Hasahya.

Hasahya punya rumah besar di Bugisa Cell, Bangsal Mulaga di Dewan Kota Busaba, Distrik Butaleja. Dengan standar pengaturan tradisional Afrika, rumah Hasahya adalah rumah orang besar.

Rumah utama memiliki 12 kamar tidur, sesuai jumlah total istri. Ada juga beberapa rumah semi permanen yang terbuat dari lumpur dengan beratapkan jerami untuk para generasinya.

Miliki Banyak Jabatan

Mengutip dari media lokal; Daily Monitor, Jumat (18/11/2022), Hasahya adalah seorang yang memiliki banyak jabatan dan telah menjadi ketua desa selama dua dekade terakhir.

Selain itu, dia mengemban tugas-tugas lain yang diberikan kepadanya oleh penduduk Bugisa. Ketika keluarga besarnya menjadi sorotan, Hasahya justru menertawakan gagasan tentang seorang pria yang hanya memiliki satu istri.

“Bagaimana seorang pria bisa puas dengan satu wanita? Itu tandanya terlahir laki-laki tapi dengan hormon perempuan,” katanya sambil menunjuk salah satu istrinya yang menyiapkan sarapan.

“Semua istri saya memasak dengan cara yang sama dan tinggal bersama di rumah yang sama. Mudah bagi saya untuk memantau mereka dan juga menghentikan mereka kawin lari dengan laki-laki lain di desa ini,” katanya.

Hanifa Hasahya, istri pertama Hasahya, mengatakan suaminya mengurus kebutuhan keluarga dan mencintai mereka semua dengan setara. “Kami memasak, makan, bekerja bersama, dan tidur di bawah satu atap. Dia adalah suami yang baik bagi kita semua,” kata Hanifa.

Di dalam keluarga Hasahya yang sangat besar, tidak mudah untuk mengidentifikasi anak mana yang menjadi milik perempuan mana. Mereka memiliki kemiripan yang mencolok dan mudah menyatu satu sama lain; lebih mirip lingkungan sekolah.

Hasahya mengatakan meskipun dia dapat membedakan anak dan cucunya, dia tidak mengenal mereka semua berdasarkan nama. Rumah memiliki semua generasi.

Mereka yang telah memulai keluarga di sekitar rumah utama, mereka yang masih remaja, dan lainnya baru saja keluar dari popok mereka. Anak-anak yang lebih tua membantu ibu mereka merawat yang lebih muda.

Puluhan lainnya telah menikah dan memiliki keluarga sendiri atau bekerja jauh. Lahir pada 19 Januari 1955, Hasahya menikahi istri pertamanya pada usia 16 tahun pada 1971 setelah putus sekolah.

“Saya menikahi istri kedua saya dan membayar tiga ekor sapi, empat ekor kambing dan uang sebesar Shs15.000. Saya kemudian menikah dengan istri ketiga dan saya membayar mahar tiga ekor sapi, empat ekor kambing, dan Shs15.000,” katanya.

Dia menambahkan, “Setelah dua tahun, saya menikah dengan istri keempat yang saya bayar dua sapi, empat kambing dan Shs15.000 sebagai mas kawin. Saya terus menikah sampai jumlahnya mencapai 12.”


Sejumlah rumah semi permanen untuk anak. (Foto : Ist)

Amina Nahiranda (20), seorang anak perempuan yang menikah di usia muda, mengatakan bahwa ayahnya membesarkan mereka dengan baik. “Kami tumbuh sebagai anak yang disiplin. Meskipun dia tidak punya banyak uang, tidak ada yang kelaparan,” katanya.

Zabina Hasahya (28), istri termuda, mengatakan mereka mungkin menjadi istri bersama tetapi mereka mencintai dan memperlakukan satu sama lain seperti saudara perempuan.

“Keharmonisan dalam pernikahan kami berasal dari suami kami yang juga kami perlakukan sebagai seorang ayah. Tak satu pun dari kita yang menipu dia; dia berusia 67 tahun tetapi dia memiliki energi seperti orang berusia 25 tahun,” katanya.

Berasal dari Klan Badira yang padat penduduk, makanan favorit Hasahya adalah kalo, ubi, dan sayuran hijau. Ini, katanya, memberinya energi yang cukup untuk menjalankan tugasnya.

Dia mengatakan dirinya senang bahwa di masa depan anak cucunya akan menghasilkan lebih banyak anak untuk memperluas klan. Kakeknya, Musa Hasahya, bahkan menikahi 30 perempuan.

“Almarhum ayah saya, Mwamadi Mudumba, memiliki dua istri tetapi hanya menghasilkan dua anak. Ini mempertaruhkan kepunahan keluarga dan klan kami,” katanya, menambahkan bahwa meskipun dia adalah seorang pria poligami, dia menjadikan keluarga sebagai prioritas utama. (*)


Mzee Musa Hasahya (baju biru). (Foto : Daily Monitor)

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 19 November 2022 - 03:56 WIB oleh Muhaimin dengan judul "Pria Ini Nikahi 12 Perempuan, Miliki 102 Anak dan 568 Cucu".

 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network