Ketidakseimbangan alam terjadi karena ulah tangan manusia yang rakus dalam mengeksploitasi kekayaan alam. Dapat juga terjadi karena manusia tidak mampu menjaga kelestarian alam, membuang sampah sembarangan, menggunduli hutan, atau bentuk-bentuk perusakan lainnya.
Allah SWT berfirman: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS. Ar-Rum [30]: 41).
Oleh karenanya tidak heran jika rahmat Allah SWT berupa hujan justru berubah menjadi bencana atau musibah yang tidak kita inginkan. Segeralah kita introspeksi diri, dosa dan nista apa yang telah kita perbuat sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan alam.
Namun demikian, bagi insan yang beriman, walaupun hujan pembawa rahmat berubah menjadi bencana, tetap saja dia akan mampu mendapatkan hikmah di balik musibah yang terjadi. Dia akan tetap bersikap dengan sikap terbaik sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Menakjubkan sekali urusan seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya baik baginya, dan hal ini tidak akan terjadi kecuali pada seorang yang beriman, jika ia tertimpa sesuatu yang menyenangkan, maka ia akan bersyukur, maka hal ini terbaik untuknya, dan jika ia tertimpa sesuatu yang menyulitkan, maka ia akan bersabar, maka hal ini terbaik baginya.” (HR. Muslim).
Untuk itu, Baginda Rasulullah SAW mengajarkan sebuah do’a kepada kita tatkala hujan turun yaitu: “Ya Allah, turunkan hujan yang bermanfaat bagi makhluk hidup.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, jangan lupa juga bahwa saat hujan deras turun merupakan salah satu waktu yang mustajab bagi kita untuk berdoa. Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Dua do’a yang tidak akan ditolak adalah do’a ketika adzan dan do’a ketika turunnya hujan.” (HR. Hakim dan Baihaqi).
Terakhir, mari kita jaga keseimbangan alam agar setiap tetes hujan yang turun ke permukaan bumi adalah tetap menjadi rahmat bagi seluruh makhluk-Nya. Bertaubatlah atas segala dosa dan nista yang kita perbuat, agar Allah SWT tetap mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Saat hujan deras salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. (Foto : Ist)
Editor : Syahrir Rasyid