Fenomena jam 6 sore masih terang pernah ditulis SINDOnews pada 25 Januari 2022 dengan judul “Matahari Terbenam Lebih Lambat Akhir Januari, Ini Penjelasan Lengkap LAPAN”. Disebutkan Matahari terbenam lebih lambat di beberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, mulai tanggal 26-31 Januari 2022.
Peneliti Pusat Antariksa LAPAN, Andi Pangeran mengatakan, fenomena ini terjadi karena Bumi mengalami rotasi terhadap sumbunya dengan kemiringan 66,6 derajat terhadap bidang edar atau ekliptika.
"Kemudian secara bersamaan Bumi juga mengelilingi Matahari dengan sumbu rotasi yang miring tersebut,” tulis Andi Pangeran dikutip dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Akibat miringnya sumbu rotasi Bumi saat mengelilingi Matahari inilah yang membuat waktu terbit dan terbenamnya Matahari akan bervariasi selama satu tahun, baik itu lebih cepat maupun lebih lambat. Jadi, fenomena jam 6 sore masih terang adalah peristiwa normal setiap tahun yang dipengaruhi perubahan posisi Matahari dan Bumi.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid