Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. - Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina
PERNAHKAH ANDA melihat ada seorang anak usia balita menaiki stroller yang didorong oleh orang tuanya? Selanjutnya, pernahkah Anda juga melihat ada orang tua yang naik kursi roda yang didorong oleh anaknya?
Pelajaran hidup yang sering kita abaikan. Bahwa sejatinya hidup kita ini berawal dari keadaan yang lemah, kemudian menjadi kuat dan semakin kuat. Sampai usia tertentu, selanjutnya kekuatan itu semakin menurun dan terus menurun seiring dengan pertambahan jumlah usia kita. Akhirnya kita pun kembali menjadi manusia yang lemah kembali.
Fenomena Hidup Manusia
Fenomena di atas seakan membuktikan firman Allah SWT pada surat Yasin [36] ayat 68, yang artinya: “Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?”
Pada ayat di atas, Allah SWT menginformasikan gambaran mengenai siklus hidup manusia di dunia. Bagi orang-orang yang dipanjangkan usianya, maka dia akan dikembalikan keadaannya seperti bayi dan anak-anak dahulu.
Selain itu, Allah SWT juga berfirman yang artinya: “Dan Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia tua renta (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Kuasa.” (QS. An-Nahl [16]: 70).
Ketika masih muda, seorang ayah atau ibu mendorong stroller balitanya, menyuapinya, hingga menghiburnya. Tak lupa dia juga mengelap mulut sang balita karena ketika makan atau minum sering belepotan.
Peristiwa yang sama kemudian terjadi pada saat sang ayah atau ibu sudah tua renta. Kini giliran anaknya yang dulu didorongnya di stroller, yang mendorong ayah atau ibunya di atas kursi roda. Orang tuanya disuapinya, dihiburnya, hingga dielap mulutnya karena belepotan saat makan dan minum.
Tubuhnya ringkih dan lemah. Pikirannya tidak mampu lagi mengingat banyak hal karena sudah digerogoti penurunan daya ingat. Jadilah dia tidak mengetahui apa-apa, walaupun pada saat mudanya dia sangat cerdas dan memiliki banyak pengalaman.
Menurut Imam al-Qusyairi, inilah bukti kekuasaan Allah SWT yang mampu mengembalikan keadaan manusia menjadi lemah setelah mencapai batas kekuatannya. Pada awalnya manusia itu lemah, namun seiring dengan bertambahnya usia, bertambah juga kekuatannya.
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait