Kejujuran adalah sifat utama yang dimiliki oleh Baginda Rasulullah SAW dalam memimpin. Baginda Rasulullah SAW jauh dari sifat dusta, pencitraan, dan tidak pernah membohongi rakyatnya. Beliau tahu betul bahwa sifat jujur dalam memimpin akan membawa kebaikan dalam segala hal.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Baginda Rasulullah SAW berpesan: “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke surga. Dan apabila seseorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.”
Selanjutnya Baginda Rasulullah SAW juga berpesan: “Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantar seseorang ke neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu makna amanah dalam KBBI adalah sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain. Kepemimpinan adalah amanah yang diberikan oleh rakyat kepada seseorang yang dianggap mampu menjadi pemimpin untuk membawanya ke arah yang lebih baik.
Seseorang yang diberi amanah oleh rakyatnya untuk menjadi seorang pemimpin, maka dia harus mampu menjalankan kepemimpinannya tersebut dengan selalu menjaga kepercayaan yang ada di pundaknya. Seorang pemimpin yang amanah akan menyadari bahwa ia memiliki tugas utama mewujudkan harapan dari rakyat yang dipimpinnya.
Dia sadar betul bahwa tugasnya adalah melayani rakyatnya (khadimul ummah). Oleh karenanya, pemimpin yang amanah tidak akan pernah menjadi pelayan bagi kepentingan pribadi, golongan, partai, kaum kapitalis, hingga kepentingan asing. Bagi pemimpin yang amanah, kepentingan rakyat adalah yang utama dalam setiap kebijakan yang diambilnya.
Dia sadar betul jika dia tidak amanah, maka dia akan termasuk ke dalam golongan orang munafik sebagaimana sabda Baginda Rasulullah SAW yang artinya: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika bicara berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika diberi amanah dia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Padanan kata fathanah dalam Bahasa Indonesia adalah cerdas. Merujuk kepada KBBI, cerdas adalah sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya). Kecerdasan adalah modal utama bagi seorang pemimpin agar mampu menguasai persoalan dan mengatasi permasalahan yang dihadapinya dalam menjalankan roda kepemimpinannya.
Seorang pemimpin yang fathanah dalam setiap mengambil kebijakan selalu dilandasi oleh data, fakta, dan ilmu yang mendukungnya. Dengan demikian maka setiap kebijakan yang diambilnya akan tepat sasaran dan sesuai dengan harapan dari seluruh rakyat yang dipimpinnya.
Pemimpin harus jujur. Jujur adalah sebuah sifat yang membutuhkan adanya kesesuaian antara ucapan dan perbuatan yang dilakukan seseorang. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait