Terdapat juga jalur lainnya yang lebih panjang dari jalur terpendek, namun lebih pendek daripada jalur terpanjang. Jalur ini merupakan potongan-potongan saja dari jalur terpanjang, misalnya saja dari peternak ke pedagang eceran dan langsung ke pekurban.
Peternak adalah pihak pertama yang berkontribusi terhadap kualitas hewan kurban dari mulai pembibitan hingga siap jual ke pekurban. Namun demikian, ada juga hewan kurban yang dijual terlebih dahulu oleh peternak kepada peternak penggemukan.
Peternak penggemukan berperan sebagai pihak yang memberikan nilai tambah dari kualitas hewan kurban khususnya dari sisi bobot daging hewan kurban. Feedlot atau penggemukan atau biasa disebut fattening dilakukan dengan cara pemberian pakan dalam jumlah, komposisi dan kurun waktu tertentu, untuk mempercepat dan meningkatkan produksi daging hewan ternak.
Oleh karena itu, pekurban yang membeli hewan kurban melalui peternak penggemukan akan mendapatkan bobot hewan kurban yang bisa jadi lebih berat dibandingkan membeli langsung ke peternak pembibitan, namun harga hewan kurban dipastikan lebih tinggi.
Hewan kurban yang telah digemukkan, selanjutnya didistribusikan ke para pedagang pengepul di berbagai kota untuk dijual ke pekurban yang biasanya melalui pedagang eceran. Di jalur inilah terkadang risiko dari kualitas hewan kurban dipertaruhkan.
Hewan kurban yang sudah memiliki bobot ideal ketika keluar dari peternak atau penggemukan, terkadang tidak diperlakukan dengan baik selama di perjalanan atau di tempat penampungan sementara sebelum sampai ke tangan pekurban.
Kondisi di atas, menyebabkan hewan kurban mengalami penurunan bobot karena pengaruh pemberian pakan yang tidak sebagaimana mestinya. Selain itu, hewan kurban juga banyak yang terpapar penyakit karena faktor tempat penampungan yang tidak layak.
Pada mata rantai inilah harga hewan kurban mengalami kenaikan, padahal dari sisi kualitasnya cenderung mengalami penurunan. Di mata rantai inilah diperlukan campur tangan pemerintah khususnya dinas pertanian untuk terjun membina dan mengawasi para pedagang pengecer.
Pengawasan dan pembinaan ini menjadi penting karena jangan sampai hewan kurban mengalami penurunan kualitas, namun dari sisi harga justru mengalami kenaikan. Pekurbanlah yang akan mengalami kerugian.
Intervensi pemerintah perlu dilakukan agar rantai nilai bisnis hewan kurban tidak hanya menjadi rantai cuan semata bagi para pelaku bisnis antara (middle man), tetapi harus tetap memberikan kontribusi cuan yang adil bagi peternak dan kepuasan dari sisi kualitas bagi para pekurban. (*)
Menjaga kualitas hewan kurban butuh pengawasan dan pembinaan jangan sampai hewan kurban mengalami penurunan kualitas. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait