JAKARTA, iNewsSerpong.id - Pelaku usaha yang ingin berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) ditawarkan imbal hasil investasi atau Internal Rate of Return (IRR) sebesar 12 persen. "Angka tersebut cukup realistis," kata Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono.
Basuki menjelaskan, berdasarkan pengalamannya sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), angka tersebut mampu menarik investasi, baik asing maupun lokal, ke IKN.
"Kalau IRR biasanya sama saja, mau asing mau nasional kalau itu IRR di atas 12 persen pasti menarik," tutur Basuki saat ditemui di Kementerian PUPR, Jumat (21/6/2024).
Insentif dan Pembebasan Lahan
Menurutnya, jika pemerintah hanya menawarkan imbal hasil sebesar 11 persen, masih diperlukan dukungan konstruksi dari pemerintah, seperti insentif dan pembebasan lahan. Namun, jika di atas 12 persen, investasi langsung baru bisa datang.
"Pengalaman kami di PU, kalau di bawah 11 persen pasti ada dukungan konstruksi. Tapi kalau ini di atas 12 persen pasti sudah purely direct investment," tambahnya.
Pemerintah menargetkan agar pembangunan IKN tidak membebani APBN atau ruang fiskal yang ada. Oleh karena itu, pendanaan dari investor atau badan usaha sangat penting demi keberlangsungan proyek ibu kota baru tersebut.
Hingga saat ini, OIKN mencatat sebanyak Rp51,35 triliun dari investor sudah masuk ke IKN untuk membangun berbagai fasilitas kota. Total nilai investasi tersebut merupakan akumulasi dari acara groundbreaking tahap I sampai tahap VI.
"Sampai sekarang, yang kebetulan saya juga dapat surat (LOI), ada beberapa yang baru menunjukkan ketertarikan saja. Sekarang lagi dibahas oleh Pak Agung (Deputi Investasi IKN) untuk detailnya," ucap Basuki. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait