Niat Puasa Syawal 6 Hari, Arab, Latin, Arti beserta Dalil, Hukum, Keutamaan

Kastolani
Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan bagi yang menjalankannya. (Foto: Freepik)

Pendapat yang mengatakan bahwa puasa 6 hari syawal itu adalah sebuah ke-makruh-an adalah pendapat yang dipegang oleh madzhab Imam Malik di madinah. Yang jelas memang berbed dengan pendapat jumhur (al-Hanafiyah, al-Syafiiyah dan al-Hanabila) yang memang berpendapat bahwa puasa 6 hari syawal itu puasa sunnah.

Mengutip keterangan Syekh Muhammad Nawawi al- Bantani dalam Syarh Muslim. “Ulama mazhab Syafi’i berpandangan bahwa puasa enam hari pada Syawal paling utama/afdal dilaksanakan secara berturut-turut setelah Idul Fitri. Namun, jika tidak secara berturut-turut (setelah Idul Fitri) atau dilaksanakan hingga akhir Syawal pun tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Syawal sepanjang sebelumnya telah melaksanakan puasa Ramadlan.”

Tata Cara Puasa Syawal Sebelum menjalankan ibadah puasa Syawal, Muslim harus terlebih dulu mengetahui tata caranya.

Berikut di antaranya:

1. Membaca Niat Puasa

Meski boleh membaca niat puasa Syawal ketika pagi hari karena lupa, sebaiknya niat Puasa Syawal dilakukan di malam hari berbarengan dengan makan sahur atau sebelum terbit fajar.

2. Makan Sahur

Salah satu sunnah puasa yakni makan sahur. Sebab, dalam sahur ada keberkahan dan mendapat pahala. Namun tidak masalah jika tidak sahur karena lupa ketiduran. Imam Ibn Hajar rahimahullah menjelaskan tentang keberkahan dalam sahur, ditinjau dari berbagai sisi, sebagai berikut :

- Mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

- Pembeda dengan puasa ahli kitab, berdasarkan hadits dari Amru bin Al Ash dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab ialah makan sahur” (HR. Muslim).

- Menguatkan badan dalam melaksanakan ibadah puasa.

3. Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa

Agar puasa Syawal yang dijalankan tidak sia-sia harus bisa menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan, minum, bersenggama, dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. 4. Berbuka Puasa Salah satu kesunahan puasa lainnya yakni menyegerakan berbuka puasa. Jika sudah waktunya berbuka dianjurkan untuk membatalkan puasa meski hanya dengan seteguk air.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network