6. Mendapatkan pahala seperti orang yang berhaji
Sungguh luar biasa orang yang berilmu, ketika dia mengajarkan ilmunya, dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang pergi berhaji. Luar biasanya lagi, pahala ini juga Allah SWT berikan kepada orang yang pergi ke majelis untuk belajar.
Baginda Rasulullah SAW menegaskan hal ini melalui sabdanya: “Siapa yang bersegera pergi ke masjid hanya untuk tujuan belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang haji secara sempurna.” (HR. Ath-Thabrani).
7. Dimintakan ampunan oleh penduduk langit dan bumi
Berbahagialah orang yang berilmu. Karena dengan menjadi orang yang berilmu, dia dido’akan oleh penduduk bumi langit dan bumi tanpa dia minta. Bahkan Allah dan para malaikat pun turut mendo’akan agar orang berilmu senantiasa mendapatkan ampunan. Subhanallah. Ini adalah sebuah jaminan ampunan dari Allah SWT.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah SAW menjelaskan: “Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi, hingga semut-semut yang ada di lubangnya, hingga ikan-ikan, benar-benar semuanya bershalawat (memintakan ampun) untuk orang yang mengajari kebaikan kepada manusia.”
8. Mendapatkan kebaikan dari Allah SWT
Tidak semua orang dikehendaki oleh Allah SWT untuk mendapatkan seluruh kebaikan dari-Nya. Hanya orang-orang yang berilmulah, yang berkesempatan untuk mendapatkan seluruh kebaikan dari Allah SWT. Dia dipilih dan dimudahkan oleh Allah SWT untuk memahami ilmu agama.
Imam Bukhari meriwayatkan hadits dari Mu’awiyah, Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.”
9. Mendapatkan sambutan hangat dari Baginda Rasulullah SAW
Orang berilmu mendapatkan sambutan yang hangat dari Baginda Rasulullah SAW, kemudian Baginda Rasulullah SAW menyampaikan kabar gembira kepadanya. Baginda Rasulullah SAW bersabda:
“Selamat datang wahai para penuntut ilmu. Sesungguhnya penuntut ilmu benar-benar ditutupi para Malaikat dan dinaungi dengan sayap-sayapnya. Kemudian mereka saling bertumpuk-tumpuk hingga mencapai langit dunia (langit paling dekat dari bumi), karena kecintaan mereka (Malaikat) kepada ilmu yang dipelajarinya.” (HR. Ath-Thabrani).
Wallahu a’lam bish-shawab. (*)
Editor : Syahrir Rasyid