get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengenaskan, 5 Orang Sekeluarga di Penajam Paser Meninggal Dibacok Pakai Parang 

Profil Salman Rushdie, Lahir dari Keluarga Muslim Kini Jadi Ateis Garis Keras

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 19:07 WIB
header img
Salma Rushdie dan Padma Lakshmi saat masih menikah. Foto/REUTERS

“Apa yang dibutuhkan adalah sebuah gerakan di luar tradisi, tidak kurang dari satu gerakan reformasi untuk membawa konsep inti Islam ke zaman modern, satu Reformasi Muslim untuk memerangi tidak hanya para ideolog jihad tetapi juga seminari-seminari tradisionalis yang berdebu dan menyesakkan, membuka jendela untuk menghirup udara segar yang sangat dibutuhkan.… Sudah saatnya, sebagai permulaan, umat Islam dapat mempelajari wahyu agama mereka sebagai peristiwa di dalam sejarah, bukan secara supranatural di atasnya.… Berwawasan luas terkait dengan toleransi; keterbukaan pikiran adalah saudara dari perdamaian,” tulis Rushdie.

Dia dipaksa untuk pergi bersembunyi ke bawah tanah ketika hadiah ditawarkan untuk kepalanya, yang tetap ada sampai sekarang.

Dia diberikan perlindungan polisi oleh pemerintah di Inggris, tempat dia bersekolah dan tempat tinggalnya, setelah sejumlah upaya pembunuhan dan pembunuhan terhadap penerjemah dan penerbit bukunya.

Dia menghabiskan hampir satu dekade bersembunyi, pindah rumah berulang kali dan tidak bisa memberi tahu anak-anaknya di mana dia tinggal.

Rushdie baru mulai bangkit dari pelariannya pada akhir 1990-an setelah Iran pada 1998 mengatakan tidak akan lagi mendukung pembunuhannya.

Sekarang dia tinggal di New York. Dia adalah seorang penganjur kebebasan berbicara, terutama meluncurkan pembelaan yang kuat pada majalah satir Prancis Charlie Hebdo setelah stafnya ditembak mati oleh kelompok Islam di Paris pada tahun 2015.

Majalah itu telah menerbitkan gambar-gambar Nabi Muhammad yang mengundang reaksi marah dari umat Islam di seluruh dunia.

Ancaman dan boikot terus berlanjut terhadap acara sastra yang dihadiri Rushdie, dan gelar ksatrianya pada tahun 2007 memicu protes di Iran dan Pakistan, di mana seorang menteri mengatakan gelar kehormatan itu membenarkan pemboman bunuh diri.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut