3. Moziah Bridges
Moziah Bridges dibesarkan di sebuah rumah di Tennessee, di mana mode memiliki pengaruh besar dalam asuhannya. Sejak kecil, Moziah selalu diajarkan untuk berpakaian bagus dan menampilkan dirinya secara profesional.
Moziah mengenang ketika berusia 9 tahun saat pergi ke mal dan memohon kepada ibunya untuk dibelikan dasi kupu-kupu yang sangat mahal, namun ibunya tidak membelikannya untuknya.
Moziah Bridges. (Foto : Ist)
Akhirnya Moziah yang sekarang menggunakan nama Mo, memutuskan untuk membuat bisnis dasi kupu-kupu dengan nama Mo's Bows.
Dalam perjalanannya bisnis Mo cukup dipengaruhi oleh sang nenek yang merupakan seorang penjahit terampil, di mana sang nenek mengajari cara menjahit dasi kupu-kupunya sendiri.
Hal tersebut membuat minat Mo di dunia mode meningkat. Mo's Bows merupakan dasi kupu-kupu berkualitas tinggi dan terjangkau. Saat berusia 12 tahun, Mo sukses menjadi pengusaha dengan penghasilan mencapai Rp2,11 miliar.
4. Caine Monroy
Perjalanan bisnis Caine Monroy bermula saat berusia 9 tahun, di mana Caine menghabiskan liburan musim panas dengan membuat mainan berbahan kardus bekas di toko onderdil milik ayahnya di wilayah Los Angeles.
Caine Monroy. (Foto : Ist)
Adapun kardus-kardus yang digunakan Caine berasal dari toko onderdil ayahnya sendiri. Dengan menggunakan kardus-kardus tersebut, dia membuat kreasi menjadi suatu permainan yang unik dan menarik.
Di usia 13 tahun, Caine mampu meraup omzet hingga Rp1,2 miliar dengan menjual mainan dari bahan kardus berkas, di antaranya pemancing boneka, dan pelempar bola basket.(*)
Editor : Syahrir Rasyid