get app
inews
Aa Read Next : HIKMAH JUMAT : Berdo’alah di Tiga Waktu Ini

HIKMAH JUMAT : Memaknai Hari Kemenangan

Jum'at, 21 April 2023 | 03:56 WIB
header img
Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam yang berhasil menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan suci Ramadhan. (Foto/Ilustrasi : Ist)

PENULIS : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

SETELAH sebulan penuh umat Islam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, tibalah kini saatnya merayakan kemenangan. Seluruh umat Islam larut dalam suka cita dan bergembira menyambut datangnya hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H.

Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam yang berhasil menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan suci Ramadhan. Selama sebulan penuh, umat Islam harus berjuang dan berperang melawan hawa nafsunya sendiri.

Hari kemenangan bukan dimaknai dengan melakukan pesta pora dan menghambur-hamburkan harta yang telah Allah berikan. Perilaku menghambur-hamburkan harta ini justru kontra produktif dengan makna Idul Fitri itu sendiri.

Menghambur-hamburkan harta dikategorikan sebagai perilaku mubadzir. Perilaku seperti ini, dapat juga dikatakan sebagai perilaku yang mengikuti jalan atau langkah setan. Allah SWT mengingatkan akan hal ini melalui firman-Nya yang artinya:

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Israa [17]: 26 – 27).

Sebuah pemaknaan yang keliru terhadap hari kemenangan umat Islam. Selama sebulan penuh di bulan suci Ramadhan umat Islam berjuang dan berperang melawan hawa nafsunya, tetapi ketika hari kemenangan itu datang, justru malah mengumbar hawa nafsu dengan mengikuti langkah setan.      

Oleh karena itu, sejatinya esensi dari kemenangan di hari raya Idul Fitri ini adalah bertambahnya ketundukan terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya dengan penuh kesadaran, serta bertambahnya kebermanfaatan diri bagi sesama.

Dengan berhasilnya menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, maka umat Islam memiliki perisai yang kokoh dari berbagai godaan hawa nafsu yang akan mendorong dirinya jatuh ke jurang kenistaan.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut