Menuju Cashless Society
Berdasarkan studi Consumer Payment Attitude Visa 2022, pembayaran melalui dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai di Indonesia dengan tingkat penggunaan hingga 93 persen. Menariknya, dari sisi usia pengguna, boomers menempati peringkat kedua (95%) setelah Gen Y atau milenial (96%). Gen Z justru menempati posisi ketiga (89%).
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia mengatakan, alasan mengurangi uang tunai termasuk 56 persen merasa kurang aman karena bisa jatuh atau dicuri, 53 persen lebih sering menggunakan pembayaran contactless seperti dompet digital atau kartu contactless.
Kemudian, sebanyak 48 persen merasa kurang aman karena bisa menyebarkan infeksi, 47 persen merasa tidak perlu membawa banyak karena gampang menarik uang, 44 persen merasa membawa uang tunai merepotkan dan sudah banyak yang menyediakan pembayaran cashless.
"Secara keseluruhan, di Indonesia uang tunai memang masih digunakan secara luas, tetapi tingkat penggunaannya menurun dari 87 persen di 2021 menjadi 84 persen di 2022," kata Rico Abdurrahman, melalui keterangannya belum lama ini.
Dia menambahkan, yang paling melesat naik adalah pembayaran dari aplikasi atau in-app payment, dari hanya 45 persen di 2021 menjadi 80 persen di 2022. Kemudian disusul QR payment yang naik dari 50 persen di 2021 menjadi 62 persen di 2022.
Untuk pembayaran menggunakan kartu, metode gesek masih yang paling banyak digunakan pada 59 persen, disusul oleh kartu kredit atau debit online pada 55 persen. Untuk kartu contactless sendiri, penggunaannya meningkat setiap tahun, dari 31 persen di 2020, 33 persen di 2021 dan di tahun 2022 berada di 34 persen.
Editor : Syahrir Rasyid