JAKARTA, iNewsSerpong.id - Perkembangan teknologi yang tengah berlangsung saat ini telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu perubahan yang signifikan terjadi dalam bidang transaksi keuangan.
Ya, belakangan ini, gaya hidup milenial dan gen z semakin mudah. Mereka lebih memilih bertransaksi digital dibandingkan membawa uang tunai.
Banyak orang di zaman sekarang meninggalkan transaksi tunai dan beralih ke non-tunai atau cashless. Dengan tren seperti ini, mereka tidak harus membawa uang banyak dalam dompet atau tas jika ingin berbelanja atau membayar sesuatu.
Selain itu, kecepatan dan kemudahan pembayaran digital memiliki daya tarik yang lebih besar, baik itu melalui dompet digital, QR, hingga kartu kredit contactless. Faktor-faktor ini juga menyebabkan penurunan penggunaan uang tunai pascapandemi, sementara pembayaran digital meningkat pesat.
Menuju Cashless Society
Berdasarkan studi Consumer Payment Attitude Visa 2022, pembayaran melalui dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai di Indonesia dengan tingkat penggunaan hingga 93 persen. Menariknya, dari sisi usia pengguna, boomers menempati peringkat kedua (95%) setelah Gen Y atau milenial (96%). Gen Z justru menempati posisi ketiga (89%).
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia mengatakan, alasan mengurangi uang tunai termasuk 56 persen merasa kurang aman karena bisa jatuh atau dicuri, 53 persen lebih sering menggunakan pembayaran contactless seperti dompet digital atau kartu contactless.
Kemudian, sebanyak 48 persen merasa kurang aman karena bisa menyebarkan infeksi, 47 persen merasa tidak perlu membawa banyak karena gampang menarik uang, 44 persen merasa membawa uang tunai merepotkan dan sudah banyak yang menyediakan pembayaran cashless.
"Secara keseluruhan, di Indonesia uang tunai memang masih digunakan secara luas, tetapi tingkat penggunaannya menurun dari 87 persen di 2021 menjadi 84 persen di 2022," kata Rico Abdurrahman, melalui keterangannya belum lama ini.
Dia menambahkan, yang paling melesat naik adalah pembayaran dari aplikasi atau in-app payment, dari hanya 45 persen di 2021 menjadi 80 persen di 2022. Kemudian disusul QR payment yang naik dari 50 persen di 2021 menjadi 62 persen di 2022.
Untuk pembayaran menggunakan kartu, metode gesek masih yang paling banyak digunakan pada 59 persen, disusul oleh kartu kredit atau debit online pada 55 persen. Untuk kartu contactless sendiri, penggunaannya meningkat setiap tahun, dari 31 persen di 2020, 33 persen di 2021 dan di tahun 2022 berada di 34 persen.
Lifestyle influencer Dimas Ramadhan, adalah salah satu gambaran anak muda Indonesia yang sudah mengadopsi gaya hidup cashless. “Saya pribadi menggunakan cashless 99 persen karena tidak ribet dan lebih mudah, dan mempercepat proses pembayaran. Lebih nyaman, apalagi di Indonesia sudah ada e-wallet. Di luar negeri, malah sering banget menggunakan contactless, sehingga saya bisa menerapkan cashless dengan mudah," katanya.
Dimas mengungkapkan, tidak ada minimum transaksi, bahkan membayar 1 Euro pun bisa. Ini, kata dia, yang menjadi keunggulan contactless, sehingga benar-benar membantu untuk cashless. Pembayaran dengan kartu contactless telah menjadi metode pembayaran yang marak di banyak negara di seluruh dunia. Di lebih dari 20 negara, adopsi pembayaran kartu contactless mencapai lebih dari 90 persen dari semua transaksi tatap muka Visa.
Pembayaran menggunakan contactless card Visa sudah lama tersedia di Indonesia. Pada studi CPAS 2022 Visa, 1 dari 3 konsumen Indonesia pernah menggunakan contactless card, terutama milenial dan gen x, serta segmen affluent. Minat untuk menggunakan kartu contactless dari non-pengguna cukup besar, yaitu 84 persen.
Terkait dengan keamanan penggunaan pembayaran contactless, Visa memiliki fitur Visa Transaction Control. Pengguna dapat mengontrol penggunaan kartu, seperti pembatasan penggunaan visa di e-commerce, atau menonaktifkan di jam tertentu. Fitur ini merupakan bentuk komitmen dan Upaya Visa untuk selalu melindungi data pengguna.
“Salah satu kemudahan yang menjadi keunggulan Visa adalah apabila kartu hilang dapat diblokir melalui HP," tutur Dimas, berbagi pengalamannya menggunakan Visa Contactless.
Dimas juga berbagi tips menjalankan gaya hidup cashless supaya keuangan tetap terjaga, karena seringkali ada kekhawatiran akan kebablasan saat belanja karena terlalu mudah mengeluarkan uang.
“Sebisa mungkin sebelum kita membeli, kita perlu memikirkan apakah ini kebutuhan atau keinginan, sehingga perlu mementingkan keperluan dan kemampuan. Kelebihan Visa bahkan ada fitur untuk meminimalkan pengeluaran yang berlebihan,” ujarnya.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid