Do’a Akhir Tahun
Ada satu do’a yang diajarkan oleh Allah SWT kepada Baginda Rasulullah SAW yang artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ya Tuhanku, masukkan aku (ke tempat dan keadaan apa saja) dengan cara yang benar, keluarkan (pula) aku dengan cara yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolongku.” (QS. Al-Isra [17]: 80).
Do’a itu diajarkan Allah SWT kepada Baginda Rasulullah SAW ketika beliau hendak berhijrah dari Mekah ke Madinah. Walau hijrah makaniyah itu sudah tidak ada lagi, namun do’a tersebut masih relevan dengan hijrah maknawiyah atau hijrah qalbiyah yang kita lakukan setiap saat.
Hijrah makaniyah adalah hijrah tempat yang dilakukan oleh Baginda Rasulullah SAW dengan para sahabat dari Mekah ke Madinah, sedangkan hijrah maknawiyah atau hijrah qalbiyah adalah hijrah yang bersifat mutlak yakni berubah dari suatu keadaan menuju keadaan yang lebih baik lagi.
Terkait dengan do’a di atas, terdapat tiga permintaan yang disampaikan yakni memohon kepada Allah untuk dimasukkan ke dalam suatu keadaan dengan cara yang benar, dikeluarkan dari suatu keadaan dengan cara yang benar, dan memohon diberikan kekuasaan yang dengannya dapat menolong untuk berpindah dari kondisi saat ini kepada kondisi yang lebih baik.
Menurut Imam Ibnu Katsir, makna ketiga permintaan tersebut adalah bahwa kita meminta kepada Allah SWT untuk dimasukkan ke dalam suatu keadaan dengan cara yang benar, yakni dimasukkan dengan cara yang kita sukai. Selain itu, kita juga meminta agar pada saat dimasukkan ke dalam keadaan tersebut, kita tidak melihat sesuatu apa pun yang tidak kita sukai.
Demikian pula dengan permohonan agar kita dikeluarkan dari suatu keadaan dengan cara yang benar. Maknanya adalah kita memohon kepada Allah SWT agar setelah dikeluarkan dari keadaan tersebut, hati kita tidak kembali berpaling kepada keadaan sebelumnya.
Sementara itu, terkait dengan permohonan agar kita diberikan kekuasaan yang dapat menolong, bermakna bahwa kita memohon kepada Allah SWT suatu kekuatan yang dapat membantu kita untuk mengalahkah musuh-musuh kita. Kita tahu bahwa untuk keluar dari keburukan kemudian masuk ke dalam kebaikan, pasti banyak musuh, hambatan dan aral melintang yang harus kita taklukkan.
Satu hal yang tetap harus diingat adalah berbuat baiklah selagi diberikan kesempatan oleh Allah SWT. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Editor : Syahrir Rasyid