SERPONG CITY, iNewsSerpong.id - "Tensi dan dinamika politik terus meninggi" jadi tema obrolan hangat saat iNewsSerpong menjamu Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist, Kris Tjantra, yang berkunjung ke kantor redaksi, Selasa (31/10/2023).
Menjelang Pilpres 2024, perubahan demi perubahan bergulir begitu cepat. Dulunya adalah kawan sekarang menjadi lawan atau sebaliknya. "Dalam dunia politik itu hal biasa," ujar Kris Tjandra.
Lalu yang tidak biasa, kalau memaksakan sebuah aturan agar seseorang bisa ikut berkontestasi dalam Pilpres 2024.
Tak Perlu Sebut Nama
"Itukan lagi ribut diperbincangkan di tengah masyarakat, kita tak usah sebut nama," ujar Kris Tjantra dengan senyum tipis, seraya menyantap Bubur Manado yang terhidang di depannya.
Kris Tjantra menyambangi kantor redaksi iNewsSerpong tidak sendiri, didampingi Koordinator Ganjarist Banten, Budi Kurniawan. Disambut Pimpinan Redaksi iNewsSerpong, Syahrir Rasyid dan Pimpinan Bisnis iNewsSerpong, Ronny Tungari.
Meningginya tensi politik memang tak bisa dihindari. Apalagi setelah Koalisi Indonesia Maju mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) dan menggandeng putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka selaku Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Polarisasi perubahan pun semkin tak terhindarkan. Dulunya adalah kawan berubah menjadi lawan atau sebaliknya. Buntutnya, "Saling memuji dan bongkar aib disajikan begitu gamblang di tengah masyarakat," ungkap Syahrir Rasyid.
Dan, pertentangan antara elit politik pun semakin transparan. Buntutnya mereka pun berseteru dan menjadi lawan. Dan, papar Syahrir Rasyid, perang nyata di antara elit politik justru meletus di kalangan relawan.
Tamu redaksi iNewsSerpong. Pimpinan Bisnis iNewsSerpong, Ronny Tungari (kiri) dan Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist, Kris Tjantra. (Foto : iNewsSerpong)
Ganjarist tak bisa kelain hati lagi. Tensi politik boleh meninggi tetapi dukungan ke Ganjar Pranowo tidak bisa diganggu gugat. (*)
Editor : Syahrir Rasyid