4. Lahir di Keluarga Para Penguasa Mansa
Musa lahir tahun 1280 di keluarga para penguasa. Saudara laki-lakinya, Mansa Abu-Bakr, memerintah kerajaan mereka hingga tahun 1312, ketika ia turun takhta untuk pergi dalam sebuah ekspedisi. Bagaimana pun, akhirnya Mansa Musa lah yang mewarisi takhta yang ditinggalkan sang saudara laki-laki.
5. Pemimpin Kerajaan Mali
Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Mali berkembang pesat. Ia berhasil menguasai 24 kota baru, termasuk Timbuktu. Kerajaan tersebut membentang sepanjang 3.128 kilometer, dari Samudera Atlantik hingga daerah yang kini merupakan Niger, termasuk kawasan-kawasan yang kini menjadi Senegal, Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger, Gambia, Guinea-Bissau, Republik Guinea, dan Pantai Gading.
6. Punya Sumber Daya Alam Melimpah
Dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, sumber daya alam yang dimiliki Kerajaan Mali pun sangat besar, termasuk emas dan garam. Pada masa kekuasaan Mansa Musa, Kerajaan Mali memiliki hampir separuh jumlah emas yang beredar di kawasan Dunia Lama - negeri-negeri di Afrika, Asia dan Eropa - menurut British Museum.
Dan semuanya milik sang raja. "Sebagai penguasa, Mansa Musa punya akses yang hampir tidak terbatas terhadap sumber-sumber kekayaan paling bernilai pada abad pertengahan," ujar Kathleen Bickford Berzock, yang merupakan spesialis seni Afrika di Block Museum of Art di Universitas Northwestern. "Pusat-pusat perdagangan besar yang menggunakan emas dan komoditas lain sebagai alat tukar juga berada di daerah kekuasaannya, dan ia memperoleh kekayaannya dari aktivitas perdagangan tersebut," tambahnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid