Pada tahun 2000, ia menjadi salah satu manajer termuda di perusahaan asuransi itu. Di samping pekerjaannya di perusahaan asuransi, Naim
juga aktif menjadi marketing alat peraga sekolah. Dengan pendapatan yang cukup besar dari pekerjaan sampingannya, ia memutuskan untuk fokus di perusahaan alat peraga sekolah.
Namun, beberapa tahun kemudian, ia memilih untuk keluar dari perusahaan tersebut karena merasa dikhianati dan memulai bisnisnya sendiri.
Pada tahun 2019, Naim mengalami kerugian besar akibat penipuan sebesar Rp1,35 miliar dari rekan bisnisnya di Kalimantan. Meskipun dalam kondisi sulit, dukungan istri dan orangtuanya tetap memberi kekuatan.
Dalam situasi sulit tersebut, Naim harus melepas salah satu aset hotelnya untuk melunasi utangnya. Kini, ia telah menjadi seorang pengusaha dengan berbagai bisnis sukses, termasuk Fariz Hotel, Fariz Resto, pusat oleh-oleh, dan warung makan Luweng Pedes.
Naim menegaskan bahwa kunci kesuksesannya adalah dukungan dan doa dari orangtuanya serta mengutamakan mereka. Ia tak pernah berhenti berusaha, meski menghadapi rintangan dan bertemu dengan orang-orang dengan niat kurang baik." (IDX)
Editor : Syahrir Rasyid