JOMBANG, iNewsSerpong.id - Kisah inspiratif datang dari Toni Sugiantoro (21) anak penjual rempeyek asal Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Bermodal kegigihan dan tekad bulat, dia berhasil lolos menjadi anggota Polri.
Toni merupakan anak bungsu Endang Sukesi (52). Dia menjadi anak satu-satunya setelah sang kakak meninggal. Sementara sang ayah, Pitoro juga telah lama bepulang.
Kini Toni hanya hidup bersama ibunya di Desa Banjaragung. Sehari-hari Endang mengandalkan berjualan rempeyek dan vermak baju untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kondisi kehidupan yang sederhana inilah yang membuat tekad Toni semakin bulat untuk menjadi polisi guna membahagiakan ibunya.
“Saya ingin orang tua saya bangga. Apalagi Ibu hanya berjualan rempeyek dan vermak baju. Bapak sudah meninggal, kakak juga sudah meninggal, tahun ini batas umur saya mendaftar,” ujarnya dikutip dari laman Humas Polri, Selasa (16/7/2024).
Yah, tahun 2024 ini merupakan batas maksimal usia Toni mendaftar menjadi calon anggota Polri. Dari situ dia mulai giat berlatih untuk mempersiapkan diri ikut seleksi. Sembari berlatih, dia juga masih ikut membantu ibunya membuat rempeyek untuk dijual.
Berkat kegigihan dan kegigihannya, Toni akhirnya lolos menjadi anggota Polri tanpa dipungut biaya. Selanjutnya, dia akan mengikuti pendidikan tamtama pada 23 Juli 2024 mendatang.
“Alhamdulillah masuk Polri gratis tidak bayar sama sekali, hanya bimbel tapi itu juga saya dibantu orang yang baik dan memberikan semangat agar selalu fokus kejar cita-cita,” ucapnya.
Editor : Syahrir Rasyid