Frans mengungkapkan bahwa jumlah charging station yang ada saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna mobil listrik Hyundai di Pulau Jawa. Namun, jumlah tersebut bisa meningkat menjadi 1.000 unit melalui kerja sama dengan PLN.
"Kami sedang menjajaki kolaborasi dengan PLN. Jika berhasil, kami akan memiliki lebih dari 1.000 charging station. Artinya, di sepanjang Pulau Jawa yang panjangnya 1.000 km, akan ada satu charging station setiap kilometer," ujarnya.
Sebelumnya, Hyundai membatasi penggunaan charging station mereka agar hanya dapat digunakan oleh merek mereka sendiri. Kebijakan ini akan diterapkan mulai Agustus 2024, sebagai strategi untuk menjaga konsumen.
Merek yang telah menggunakan model pengisian Combined Charging System (CCS) 2, seperti BMW, Mercedes-Benz, serta mobil listrik dari China seperti BYD, Chery, dan Neta, tidak akan bisa lagi memanfaatkan fasilitas charging station Hyundai. (*)
Editor : Syahrir Rasyid