Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang
TIGA HARI LAGI, tepatnya tanggal 25 November 2024, kita akan memperingati Hari Guru Nasional (HGN). Jika dihitung dari tanggal penetapan pertama kalinya, yakni 25 November 1994, maka HGN tahun 2024 ini adalah peringatan HGN yang ke-30 tahun.
Peringatan HGN ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI nomor 78 tahun 1994. Peringatan HGN ditetapkan secara nasional dilandasi oleh semangat mewujudkan penghormatan kepada guru yang telah berjasa besar dalam perjuangan mengajar dan mendidik putra-putri bangsa.
Berbicara mengenai guru, ada sebuah kisah inspiratif dari sebuah desa kecil di Timur Tengah. Di desa kecil itu hiduplah seorang ulama bernama Syekh Umar. Syekh Umar adalah seorang guru yang dikenal tidak hanya karena ilmunya, tetapi juga karena kesabaran dan kasih sayangnya dalam mengajar.
Suatu hari, seorang muridnya datang terlambat ke kelas. Anak itu tampak lusuh dan lelah. Dengan penuh perhatian, Syekh Umar bertanya, “Mengapa engkau terlambat, wahai anakku?” Anak itu menjawab dengan nada sedih, “Wahai Guru, saya harus membantu ibu saya bekerja di ladang sebelum datang ke sini.”
Mendengar itu, Syekh Umar tidak marah. Sebaliknya, beliau merangkul anak itu dan berkata, “Ketahuilah Nak, usaha kecilmu membantu ibumu adalah bagian dari adab seorang penuntut ilmu. Namun ingat, jangan pernah kau tinggalkan belajar, karena ilmu akan memuliakanmu.”
Kata-kata tersebut melekat dalam hati anak itu. Bagaimana pun kondisinya, anak tersebut terus belajar hingga dia dewasa. Anak itu pun kemudian tumbuh menjadi seorang ulama besar yang dikenal karena ilmunya dan pengaruhnya dalam masyarakat.
Kisah ini menunjukkan bahwa guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi pembimbing akhlak dan penyemangat hidup. Dalam Islam, guru memiliki tempat istimewa karena peran mereka yang sangat mulia.
Kemuliaan Seorang Guru dalam Islam
Dalam Islam, sejatinya tidak ada dikotomi antara ilmu dunia dengan ilmu agama. Islam sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Guru, sebagai pembawa dan penyebar ilmu, memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam.
Allah Ta’ala memuliakan orang-orang berilmu dalam firman-Nya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadalah [58]: 11).
Guru adalah sosok yang membantu murid memahami ajaran Islam, mengenal Allah, dan menjalankan kehidupan sesuai syariat. Peran guru sebagai penghubung antara ilmu dan manusia sangat vital.
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid