Guru-guru pada masa keemasan Islam bukan hanya pendidik, tetapi juga inovator dan pemimpin pemikiran. Mereka menjadi sumber inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus mencari ilmu dan menyebarkannya.
Tantangan Guru di Era Modern
Dalam era modern seperti saat ini, guru menghadapi berbagai tantangan. Banyak guru yang tidak mendapatkan penghormatan atau pengakuan yang layak dari masyarakat. Dengan mudah guru dikriminalisasi hanya karena masalah sepele. Padahal, guru adalah fondasi utama dalam pembentukan karakter bangsa.
Contoh terbaru adalah kasus viral yang menimpa guru honorer Supriyani dari Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Supriyani harus mengalami proses persidangan karena dugaan tindakan penganiayaan kepada muridnya.
Selanjutnya perkembangan teknologi yang mengubah cara belajar murid. Guru harus beradaptasi dengan metode baru agar tetap relevan dan efektif dalam menyampaikan ilmu. Pada sisi lain, teknologi dan globalisasi telah menimbulkan dampak negatif berupa degradasi moral.
Dalam era globalisasi, tantangan moral semakin besar. Guru harus bekerja lebih keras untuk menanamkan akhlak mulia kepada murid di tengah arus budaya yang sering bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Nilai-nilai Islam terkait dengan adab seorang murid terhadap guru tetap harus dipertahankan. Baginda Rasulullah SAW mengajarkan adab seorang murid kepada gurunya melalui sabdanya: "Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak orang yang berilmu.” (HR. Ahmad).
Karakter Ideal Seorang Guru
Begitu mulianya kedudukan guru dalam pandangan Islam. Oleh karenanya, untuk meraih kemuliaan tersebut seorang guru dituntut memiliki sifat dan sikap ikhlas dalam mengajar. Guru harus mengajarkan ilmu dengan niat untuk mencari ridha Allah, bukan semata-mata karena imbalan duniawi.
Selanjutnya, guru juga harus memiliki jiwa penyabar dalam mendidik murid-muridnya. Baginda Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang sangat sabar dalam membimbing para sahabatnya. Guru juga harus mencontoh kesabaran beliau dalam mengajarkan murid-muridnya.
Guru juga harus menjadi teladan bagi murid-muridnya, bahkan bagi lingkungan di mana sang guru tinggal. Guru harus menjadi panutan dalam akhlak dan perilaku, sebagaimana Baginda Rasulullah SAW adalah teladan bagi seluruh umat manusia. (*)
Guru laksana pelita abadi yang tak pernah padam. Guru tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga membentuk karakter dan moral kepada murid-muridnya. (Foto: Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid