HIKMAH JUMAT : Lagi-lagi Korupsi
Pada hadits yang lain, Baginda Rasulullah SAW juga bersabda: "Laknat Allah terhadap pemberi suap dan penerima suap." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Hadits-hadits ini menunjukkan betapa kerasnya ancaman bagi pelaku korupsi dalam Islam. Tidak hanya pelaku, tetapi juga pemberi dan penerima suap sama-sama dilaknat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Perilaku korup dari para pejabat publik yang disokong oleh para pengusaha nakal, jelas bukan tanpa sebab. Mereka melakukan korupsi bukan karena mereka atau keluarganya kurang makan, bukan pula karena miskin. Kehidupan mereka sudah di atas rata-rata, bahkan termasuk memiliki kehidupan yang mewah.
Namun, keserakahannyalah yang membuat mereka berperilaku korup. Mereka tidak puas dan tidak bersyukur dengan apa yang mereka miliki saat ini. Andaikan mereka sudah memiliki emas satu lembah, pasti mereka mau menambahnya lagi. Baginda Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Penerima taubat siapa saja yang mau bertaubat.” (HR. Bukhari).
Inilah penyebab perilaku korupsi yang dilakukan oleh para koruptor. Bukan karena mereka tidak paham, bukan juga karena mereka tidak berpendidikan, tetapi karena mereka terjebak dalam perlombaan kemegahan hidup di dunia yang fana ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat At-Takatsur (102), ayat 1 – 8, yang artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikanmu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.”
“Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu akan benar-benar melihat neraka Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).”

Editor : Syahrir Rasyid