get app
inews
Aa Read Next : MUDIK KEMANA?  Ingin Mudik Pakai Tol Jakarta - Surabaya? Biayanya Kurang Lebih Segini

HIKMAH JUMAT : Puasa Yang Sia-sia

Jum'at, 08 April 2022 | 04:53 WIB
header img
Puasa Ramadan mulai terbiasa. Rasa lapar dan dahaga pun yang awalnya dirasakan sangat berat oleh sebagian orang, kini lambat laun sudah mulai terbiasa. (Foto : Ist)

PENULIS : Dr. Abidin, ST., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

TANPA terasa, puasa Ramadan tahun 1443 H sudah berjalan hampir satu pekan. Rasa lapar dan dahaga pun yang awalnya dirasakan sangat berat oleh sebagian orang, kini lambat laun sudah mulai terbiasa.

Hal-hal yang membatalkan puasa pun seperti makan, minum, serta berhubungan badan antara suami dan istri di siang hari, kini bukan lagi menjadi tantangan yang berat untuk dihindari.

Namun sayang, menghindari hal-hal yang membatalkan puasa saja tidak cukup untuk memastikan bahwa puasa seseorang mendapatkan pahala dari Allah SWT. Banyak di antara orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga dari puasanya.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath-Thabrani).

Puasa yang demikian adalah puasa yang sia-sia belaka.

Ada beberapa hal yang membuat amalan puasa seseorang menjadi sia-sia, di antaranya:

Adanya Sifat Riya’

Makna sifat riya’ adalah sifat dari seseorang yang ingin memperlihatkan diri kepada orang lain agar amal shalih yang sedang diperbuatnya diketahui dan memperoleh sanjungan dari orang lain.

Riya’ termasuk syirik kecil, karena memiliki tujuan lain selain Allah SWT pada saat melakukan amal shalih. Oleh karenanya, pahala dari amal shalih yang dilakukannya akan langsung hapus namun tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’.” (HR. Ahmad)

Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 264, Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir”.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut