HIKMAH JUMAT : Sebarkanlah Salam

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Menyebarkan salam adalah sangat dianjurkan baik oleh Allah SWT maupun Baginda Rasulullah SAW. (Foto : Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

MENYEBARKAN salam adalah pesan pertama dari Nabi Muhammad SAW ketika beliau tiba di Madinah setelah melalui perjalanan panjang hijrah dari Mekah. Adalah Abdullah bin Salam RA yang menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW pertama kali datang di Madinah, beliau bersabda:

 “Wahai manusia, sebarkanlah salam di antara kalian, berilah makan, sambunglah tali silaturrahmi, dan shalatlah ketika manusia tidur malam, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad).

Berdasarkan hadits di atas, kita dapat menangkap empat pesan yang sangat indah dari Nabi Muhammad SAW, dan pesan yang pertama adalah sebarkanlah salam. Secara harfiah menyebarkan salam adalah mengucapkan minimal “Assalamu’alaikum” atau yang lebih lengkap lagi.

Namun secara maknawiyah, menyebarkan salam bermakna menyebarkan kedamaian. Dengan kata lain, bahwa pertama-tama yang barus dilakukan sebelum kita membangun banyak hal di suatu tempat atau komunitas adalah kita harus mampu menciptakan kedamaian.

Jika suatu tempat atau komunitas kondisinya damai, maka akan mudahkan untuk melakukan pembangunan apa pun. Sebaliknya, jika perdamaian tidak ada, maka kehancuran yang akan terjadi di tempat atau komunitas tersebut. Oleh karenanya, sebarkanlah salam.

Salamlah yang membuat hati orang menjadi lemah lembut, salam pula yang dapat menarik simpati orang lain. Selain itu, menyebarkan salam merupakan upaya untuk memperkuat hubungan kasih sayang di antara kaum muslim sekaligus syiar kepada umat lain.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan kalian tidaklah beriman sebelum saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang kalau kalian kerjakan niscaya kalian akan saling sayang menyayangi? Yaitu sebar luaskan salam di antara kalian.”

Bisa jadi, inilah yang menyebabkan rasa sayang menyayangi antar umat Islam saat ini semakin berkurang. Salam tidak lagi menjadi budaya di saat bertemu maupun berpisah. Ucapan salam yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW kini telah banyak diganti dengan ucapan yang kurang bermakna seperti hai, hallo, daah... dan lain sebagainya.

Maka jangan heran, karena perbedaan partai padahal sesama umat Islam, kita sering melihat gontok-gontokan. Karena perbedaan klub sepak bola padahal sesama umat Islam, saling pukul memukul. Karena perbedaan sekolah padahal sesama umat Islam, anak remaja saling tawuran. Hanya perbedaan kampung padahal sesama umat Islam, bisa saling serang.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network