HIKMAH JUMAT : Kunci Kebahagiaan

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Kebahagiaan tidak akan pernah datang kepada mereka yang tidak pernah bersyukur. (Foto : Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

BEBERAPA hari lalu, saya menerima pesan singkat dari seorang teman yang berisi tentang kisah penuh hikmah terkait dengan kunci kebahagiaan.

Kisah ini sangat bagus dan layak untuk direnungkan, bahkan bisa jadi koreksi atas sikap kita dalam menerima setiap anugerah dari Allah SWT selama ini.

Berikut adalah kisah penuh hikmah tersebut.

Alkisah ada seorang Raja yang sedang termenung melihat taman di depan istananya. Ia gelisah karena tak pernah merasakan ketenangan dan sulit sekali menemukan kebahagiaan.

Kesehatannya mulai menurun karena ia mulai susah tidur karena banyaknya pikiran yang mengganggu. Padahal selama ini ia tidur di dalam kamar yang mewah dan menggunakan kasur yang empuk serta ditemani permaisuri yang cantik.

Di tengah lamunannya, sang Raja melihat seorang tukang kebun yang sedang bekerja sambil tertawa riang gembira. Setiap hari ia datang dengan senyuman dan pulang dengan keceriaan.

Padahal gajinya sangat pas-pasan dan rumahnya begitu sederhana. Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya. Saat dia pulang keluarganya telah menunggu dengan hidangan makanan seadanya dan keluarga kecil ini pun makan dengan bahagia.

Raja pun heran melihat orang ini. Dia memanggil penasihatnya yang bijak dan sang Raja pun bertanya: “Wahai penasihatku, telah lama aku hidup di tengah kegelisahan, padahal aku memiliki segalanya. Tapi ..., aku sungguh heran melihat tukang kebun itu.”

Raja terdiam sejenak, ia mengalihkan pandangannya ke luar dan memandang jauh. Kemudian sang Raja melanjutkan lagi perkataannya:

“Aku tak pernah melihat kesedihan di wajahnya. Kadang-kadang dia tertidur di bawah rindangnya pohon, seperti tak ada beban dalam hidupnya, padahal dia tidak memiliki apa-apa!”

Si penasihat yang bijak tersenyum dan berkata: “Semuanya ditentukan dengan resep 99 Baginda. Bila tukang kebun itu terkena resep ini, maka hidupnya akan gelisah dan dia tidak akan bisa tidur.”

“Apa yang kau maksud dengan resep 99?” tanya Sang Raja.

Penasihat yang bijak itu melanjutkan pembicaraannya: “Begini saja Baginda, besok malam tolong Baginda perintahkan prajurit untuk mengantarkan hadiah kepada tukang kebun itu.

Sediakan satu kotak uang dan tulislah 100 dinar. Namun isi lah kotak itu dengan 99 dinar saja.”

Raja pun menuruti saran dari penasihatnya.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network