HIKMAH JUMAT : Kemuliaan Bulan Muharram

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Salah satu amal shalih yang sangat dianjurkan di bulan Muharram adalah memperbanyak puasa sunnah. (Foto: Ist)

Muharram Bulan Allah (Syahrullah)

Penyebutan bulan Muharram sebagai bulan Allah (syahrullah) terdapat pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”

Inilah bukti lain keistimewaan bulan Muharram, dimana penyebutan bulannya digandeng dengan lafazh “Allah” untuk menunjukkan betapa mulia dan agungnya bulan Muharram. Penggandengan lafazh “Allah” di dalam penyebutan bulan hanya untuk bulan Muharram. Penggandengan lafazh “Allah” sering kita jumpai misalnya pada saat menyebut Ka’bah sebagai Baitullah (rumah Allah).

Menurut Syeikh Jalaluddin As-Suyuthi, keutamaan bulan Muharram terletak pada namanya yang islami dibandingkan dengan nama bulan Hijriyah lainnya. Nama bulan-bulan lainnya pada bulan Hijriyah adalah nama-nama bulan yang digunakan pada masa sebelum penetapan tahun Hijriyah.  

Muharram Bulan Pahala dan Dosa Dilipatgandakan

Menurut pendapat Al Qadhi Abu Ya’la, sangatlah utama untuk melakukan berbagai amalan ketaatan pada bulan-bulan haram. Oleh karena itu, para ulama salaf banyak melakukan berbagai amal ketaatan sebagai bentuk optimalisasi ibadah di bulan haram agar dapat mendulang pahala.

Imam Ibnu Katsir memberikan penafsiran terhadap ayat ke-36 surat At-Taubah yang disebutkan di atas, bahwa Allah Ta’ala mengkhususkan empat bulan haram dari dua belas bulan yang ada, bahkan menjadikan keempat bulan tersebut mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan yang baik.

Ibnu Abbas berpendapat bahwa Allah SWT menetapkan empat bulan di atas sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, oleh karenanya melakukan kemaksiatan pada keempat bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan shalih yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang lebih banyak pula.

Muharram Bulan Puasa (Sunnah) Terbaik Setelah Ramadhan

Salah satu amal shalih yang sangat dianjurkan di bulan Muharram adalah memperbanyak puasa sunnah. Berdasarkan hadits yang yang telah dicantumkan pada bagian pembahasan Muharram Bulan Allah (Syahrullah), Baginda Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa yang utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yakni bulan Muharram.

Puasa sunnah yang paling dianjurkan di bulan Muharram adalah puasa hari Asyura, yaitu puasa pada hari kesepuluh di bulan Muharram. Pada sebuah hadits dari Abu Qatadah RA bahwa Baginda Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa Asyura, beliau menjawab: “Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).


Keistimewaan lain dari bulan Muharram adalah bulan dimana para Nabi mendapatkan mukjizat atau mengalami peristiwa bersejarah. Diturunkannya Nabi Nuh AS dari kapal usai hadapi banjir bandang. (Foto: Ist)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network