Tentara Bayaran Putin yang Kobarkan Perang Berdarah di Perbatasan NATO, Di Balik Kelompok Wagner

Susi Susanti
Kelompok Wagner, tentara bayaran Rusia (Foto: csef.ru)

Tentara bayaran Wagner Group dilaporka telah bekerja dengan separatis pro-Rusia dan tokoh kejahatan terorganisir untuk merekayasa aneksasi Rusia atas Krimea pada 2014. Ini menjadi langkah pertama dalam rencana Putin untuk menyerap Ukraina ke dalam kerajaan Rusia barunya. Tentara swasta itu juga telah berhadapan langsung dengan Pasukan Khusus AS.

Pada 2018, sebuah detasemen sekitar 30 tentara elit AS menjaga pabrik gas Suriah. Pasukan besar tentara bayaran Rusia yang diyakini berasal dari kelompok Wagner, menyerang pabrik tersebut. Rusia membantah bertanggung jawab atas apa yang mereka sebut pasukan “pro-Assad”.

“Komando tinggi Rusia di Suriah meyakinkan kami bahwa itu bukan rakyat mereka,” kata Menteri Pertahanan Jim Mattis kala itu. Begitu dia menentukan bahwa kelompok besar penyerang berbahasa Rusia, didukung oleh tiga tank T-72 buatan Rusia, Sekretaris Marris mengatakan kepada Jenderal Joseph F. Dunford Jr., ketua Kepala Staf Gabungan, bahwa para penyerang harus "dimusnahkan".

Sementara itu, AS disebut-sebut kalah dalam segi jumlah tentara secara besar-besaran. Rusia diperkirakan memiliki sekitar 500 tentara bayaran. Selain itu mereka memiliki pesawat tempur F-15 dan F-22, drone Reaper, dan bahkan pembom B52 besar untuk membantu menahan serangan Rusia.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network