Dokumen yang diperoleh The New York Times memperkirakan bahwa hingga 300 orang dari “pasukan pro-rezim” terbunuh.
“Dibutuhkan pasukan paling elit Amerika dan pesawat canggih untuk mengalahkan 500 tentara bayaran. Apa jadinya bila mereka harus menghadapi seribu? Lima ribu?,” terang Sean McFate, seorang profesor strategi di Georgetown, kepada The Times.
Operator Wagner Group telah berada di Ukraina selama berbulan-bulan sebelum invasi, dan pakar Rusia Mikheil Saakashvili mengatakan bahwa perhatian Putin selanjutnya dapat beralih ke Finlandia atau Swedia. Ada kemungkinan bahwa penjaga depan pasukan pribadinya sudah berada di Skandinavia untuk mempersiapkan jalan ‘operasi militer’ berikutnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait