PESONA motor antik tidak pernah pudar, semakin tua semakin diburu. Bahkan penggemar motor antik rela blusukan ke berbagai wilayah di negeri ini demi mendapatkan motor impiannya
Sayang masih ada sejumlah kalangan menilai bahwa penggemar motor antik tak lain bagian dari gank motor. Tentu sangat tidak elok dengan prasangka seperti itu. Karena gank motor sering kali membuat ulah sehingga namanya kurang bagus di masyarakat.
Untuk lebih lengkap, klik link Podcast iNewsSerpong di laman ini.
Bagi penggemar motor antik yang tergabung dalam Motor Antique Club Indonesia (MACI) mereka menolak disebut gank motor.
"Kami punya organisasi yang jelas dengan aturan yang mengikat. Lebih tepatnya kami pelestari atau pewaris motor antik yang ada di negeri ini," tegas Ketua MACI Tangerang, Agus Setiabudhi.
Budhi menyebut, persaudaraan di antara sesama penggemar motor antik sangat lengket. Kalau sudah ketemu satu sama lain tak ada lagi batas, baik usia maupun profesi.
"Kami berada dalam satu tali ikatan kekeluargaan yang bukan satu rahim tetapi satu mesin," jelas Budhi, seraya tersenyum lebar.
Lahirnya komunitas pencinta motor antik berawal dari rencana pihak berwenang memusnahkan motor tua beberapa puluh tahun lalu. Sejumlah penggemar motor antik di Cimahi, Jawa Barat rupanya menentang wacana itu.
Lalu, mereka mendirikan perkumpulan sebagai pelestari motor antik yang kemudian membesar menjadi MACI. Jadi, MACI adalah wadah penghobi, pecinta, pelestari dan pewaris motor tua alias antiq. (*)
Editor : Syahrir Rasyid