Proses mewujudkan keluarga yang samara, adalah proses yang panjang. Bukan proses yang instan. Terkadang di dalam rumah tangga itu, rasa sakinah, mawaddah wa rahmah justru hadir dan dirasakan kehadirannya setelah sepasang suami istri itu menjalani rumah tangganya bertahun-tahun.
Oleh karenanya, untuk mewujudkan keluarga yang samara, selain diupayakan secara lahiriah, namun juga harus disertai dengan do’a penuh harap kepada Allah SWT. Salah satu do’a yang dapat kita panjatkan adalah do’a yang bersumber dari firman Allah SWT yang artinya:
Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Furqan [25]: 74).
Do’a lainnya adalah do’a yang biasa diucapkan oleh Nabi Ibrahim A.S. Do’a tersebut diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaafat [37]: 100 yang artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih.”
Terakhir, marilah kita jaga keluarga dengan sungguh-sungguh agar kita tidak hanya bersama dengan keluarga di dunia saja, namun juga bersama di dalam surga-Nya Allah SWT.
Allah SWT berfirman yang artinya: “(yaitu) Surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang yang shalih dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra’du [13]: 23).
Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa berdasarkan ayat di atas Allah SWT mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai di dalam surga yaitu orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk surga.
Sampai-sampai, Allah SWT mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi (agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya). (*)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid