JAKARTA,iNewsSerpong.id - PT Pos Indonesia (Persero) merilis obligasi Rp500 miliar akhir tahun lalu. Hal tersebut menjadi komitmen perusahaan dalam memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu cara memperluas pengembangan usaha.
"Kami berencana untuk belajar kedepan untuk memanfaatkan pasar modal, nah dalam perjalanannya kami mulai menyusun strategi masuk obligasi, kebetulan prosesnya berbeda sehingga butuh waktu," ungkap Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT. Pos Indonesia (Persero) Endy PR Abdurrahman dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Rabu (4/1/2023).
Sejak transformasi kepengurusan pada akhir 2020, Endy mengaku melakukan transformasi dari sisi bisnis keseluruhan. Apalagi, proses menuju penerbitan obligasi terbilang tidak mudah, berbeda dengan perolehan dana dari bank saja.
Adapun obligasi yang diterbitkan tersebut terserap 100% dari jumlah yang ditawarkan sebesar Rp 500 miliar.
Obligasi dirilis dalam dua seri. Pertama Seri A senilai Rp 100 miliar dengan tenor tiga tahun. Kedua, Seri B sebesar Rp 400 miliar dengan jangka waktu lima tahun.
Penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini akan mengikuti ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Masa penawaran awal obligasi ini dilakukan pada 5-12 Desember 2022. Selanjutnya masa penawaran umum dilakukan pada tanggal 22-23 Desember 2022. Sedangkan pencatatan obligasi di PT Bursa Efek Indonesia dilakukan pada tanggal 29 Desember 2022.
Adapun pelaksana emisinya adalah PT Bahana Sekuritas dan PT Aldiracita Sekuritas Indonesia. Sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bertindak selaku wali amanat.(*)
Editor : A.R Bacho