HIKMAH JUMAT : Kunci Sukses Ibadah di Bulan Suci Ramadhan

Salah satu langkah utama dalam membersihkan hati adalah memaafkan orang lain. Allah Ta’alaberfirman yang artinya: "Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?" (QS. An-Nur [24]: 22)
Memaafkan kesalahan orang lain, apalagi sebelum orangnya meminta maaf, adalah perbuatan yang cukup berat untuk diamalkan. Namun ketahuilah bahwa berdasarkan ayat di atas, Allah Ta’ala memberikan motivasi yang luar biasa kepada kita, bahwa dengan memaafkan orang lain, kita pun berpotensi mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala.
Sebagai manusia biasa, tentu kita pun memiliki berbagai dosa kepada Allah Ta’ala. Dengan memaafkan orang lain, maka Allah pun berjanji akan mengampuni dosa kita.
Memasuki Ramadhan dengan hati yang penuh kebencian hanya akan menghalangi keberkahan dan ketenangan dalam beribadah, maka maafkan dan lapang dadalah.
Selanjutnya, agar seluruh ibadah kita diterima oleh Allah Ta’ala maka beribadahlah dengan penuh keikhlasan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus." (QS. Al-Bayyinah [98]: 5)
Keikhlasan dalam beribadah hanya dapat dicapai jika hati sudah bersih dari niat-niat buruk seperti riya’ (pamer) dan sum’ah (ingin dikenal baik oleh orang lain). Oleh karena itu, sebelum memasuki Ramadhan, kita perlu meluruskan niat dan memperbanyak doa agar diberikan keikhlasan dalam setiap amal ibadah.
Selain itu, menahan diri juga menjadi hal yang sangat penting dilakukan di bulan suci Ramadhan, baik dari lapar dan dahaga, maupun dari amarah dan perbuatan buruk lainnya. Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa adalah perisai, maka jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, janganlah berkata-kata kotor dan janganlah bertengkar. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya bertengkar, hendaklah ia mengatakan: 'Aku sedang berpuasa.'" (HR. Bukhari dan Muslim).
Lagi-lagi kuncinya adalah hati yang bersih. Hati yang bersih dari amarah dan dendam akan memudahkan seseorang dalam menahan hawa nafsunya saat menjalani ibadah puasa. Oleh karena itu, penting untuk melatih kesabaran sebelum Ramadhan tiba agar ibadah puasa dapat dijalani dengan lebih tenang dan penuh berkah.
Editor : Syahrir Rasyid