HIKMAH JUMAT : Karakter Muslim Paripurna

Istiqamah dalam Ibadah
Orang yang benar Islamnya bukan hanya rajin ibadah saat ada keperluan atau di waktu tertentu saja, tetapi dia istiqaman menjalankan ibadah dalam segala keadaan. Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang paling kontinu (istiqamah) walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bagi seorang muslim paripurna, shalat lima waktu, puasa, dzikir, dan ibadah-ibadah lain menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Ia memahami bahwa ibadah adalah sarana baginya dalam membina hubungan dengan Allah dan upaya untuk memperbaiki dirinya.
Amanah dan Jujur
Islam menekankan pentingnya amanah dan kejujuran sebagai dasar karakter seorang muslim paripurna. Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang hingga ia dipercaya dan jujur dalam ucapannya.” (HR. Ahmad).
Seorang Islam paripurna tidak akan mengkhianati amanah, baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun kehidupan sosial. Ia juga tidak akan berdusta atau menipu, bahkan dalam hal kecil sekalipun.
Rendah Hati dan Tidak Sombong
Kesombongan adalah sifat yang bertentangan dengan Islam. Seorang muslim yang paripurna akan bersikap tawadhu’, rendah hati, dan menghargai orang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong. Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Isra’ [17]: 37).
Ayat di atas adalah tamparan bagi seseorang yang sombong dan tinggi hati. Kesombongan hanya akan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah. Sebaliknya, kerendahan hati adalah ciri orang yang paham siapa dirinya di hadapan Sang Pencipta.
Menjaga Lisan dan Perkataan
Orang yang Islamnya paripurna tidak sembarangan berbicara, apalagi menyakiti orang lain dengan ucapannya. Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Seorang muslim yang paripurna akan menjauhi ghibah, fitnah, kata-kata kasar, dan pembicaraan yang tidak bermanfaat. Lisan digunakan untuk berdakwah, menyampaikan kebenaran, dan membangun ukhuwah. Dia akan memilih diam daripada berkata tanpa makna.
Editor : Syahrir Rasyid